Langsung ke konten utama

Postingan

Last Greeting for You

He’s not handsome but He’s My Guardian Angel He’s My Past Happy birthday My Past, maaf tak seperti dulu saat ucapan selamat ulang tahun kusebut Happy Birthday My Future. Karena sekarang kamu hanya bagian terindah dari kepingan masalaluku bukan masadepan yang kuharapkan seperti dulu, aku begitu amat bersyukur karena Tuhan menakdirkan akhir untuk hubungan kita dalam bentuk perpisahan, mungkin jika tidak seperti itu aku tidak akan menjadi sosok yang begitu tegar seperti sekarang ini, perpisahan yang terlewati dengan kerapuhan serta kepedihan itu berhasil menguatkanku kini. Selamat ulang tahun masalalu, doa yang kupanjatkan dihari ulang tahunmu masih sama seperti dulu, selalu kuharapkan Tuhan menyelimutimu dengan kesehatan juga kebahagiaan, menjadikanmu sosok yang lebih dewasa dan selalu kuat dalam menghadapi permasalahan hidup. Hanya satu yang tidak lagi kupinta ditahun ini, yaitu kebersamaan kita. Bukan ku tak ingin, hanya saja hidupku kini sudah jauh lebih bahagia dibanding...

Lovelist Trip

25 April 2015 Masih seperti mimpi, angin kencang yang menyambut perjalanan karena ritme kendaraan terlalu cepat menyadarkanku, dinginnya menjalar kesekujur tubuhku, beruntung masih ada jaket berwarna merah hitam miliknya yang membalut tubuhku, juga ada tubuhnya yang membentengi tepat di depanku. Perjalanan yang masih kufikir tidak nyata, makin jauh jarak yang ditempuh makin hilang pencahayaan lalu lintas, pemukiman pun makin berkurang pada setiap sisi jalan, pemandangan disekeliling jalan yang biasanya kulihat indah pada siang hari begitu terlihat berbeda dengan kondisi malam itu, dimalam yang larut, pekat, gelap serta sunyi, gunung dan perbukitan terlihat seperti ingin menerkam, pohon-pohon seperti tak lagi bersahabat terlebih lagi jalanan yang kondisi fisiknya seperti kelaparan.  Segalanya menyelimuti rasa takutku, namun sentuhan erat tangannya yang menggenggam tanganku dan mempererat peganganku di pingganngnya menenangkanku, lalu ibu jari yang diacungkannya kepadaku untuk...

Pelangi Setelah Hujan

Tak terungkapkan oleh kata, segalanya kini kurasa amat membahagiakan, musim semi sepertinya sedang berlangsung dipermukaan hatiku, banyak bunga yang merekah indah menghiasi setiap bagiannya, serta menyebarkan harum dengan semerbak yang berlebihan di sekelilingnya. Musim hujan yang melambangkan kesedihan telah berlalu, tapi sore tadi turun hujan. Hujan yang berbeda, tidak diliputi kegelisahan, tidak disertai kepedihan, juga tidak dibanjiri air mata yang melanda. Rasanya memberikan kenyamanan, kebahagiaan yang tiada habisnya, membangkitkan gairah hidup yang tlah lama hilang, segalanya teriring dengan tawa, sentuhan tangannya memberikan kehangatan, benar-benar hujan yang luar biasa. Kutemukan lagi bahagiaku. Kudapat lagi secercah harapan yang beberapa waktu lalu luntur secara perlahan. Terimakasih telah hadir,  kau merubah hari mendungku menjadi cerah dalam seketika. Hujanku jadi memiliki dua tipe yang berbeda karenamu, memberikan warna-warni yang kuyakini bagai pelangi setelah ...

Mati Rasa Cinta

Hujan terimakasih telah mengguyur seluruh tubuhku sore ini, membasahi tubuhku hingga kurasa dingin disekujurnya, menggigil hingga kurasa amat tak berdayanya. Hatiku luka, kini aku benar-benar hilang selera untuk berbahagia, rasanya begitu menyakitkan, ulu hatiku seakan terhimpit batu besar yang membuatnya amat sesak dan sebentar lagi seolah akan berhenti berdetak. Air dari kelopak sayu ku ini pun memberontak, pipiku begitu panas, benteng pertahananku hancur, runtuh dalam seketika, aku merintih hingga mengerang, aku kesakitan, tak berdarah namun luka ini benar-benar lebih sakit dari pada tersayat pisau. Bajuku basah karena guyuran hujan, hingga langit berhenti menangispun baju ini masih melekat ditubuhku, biarlah dinginnya terus menjalar, tak apa untuk menyejukkan hati yang panas karena terhimpit batu ini. Malah kini makin basah, rupanya air asin yang mengalir dari kelopak mata sayu ini makin deras, mengapa hujan aku harus menangis ?? Apa yang begitu menyedihkan hingga aku terlihat...

Kisah Surat Terakhir

Terenyuh sejenak hati yang tadinya sudah kokoh dari keretakan yang disebabkan oleh kehancuran masalalu,  pipi yang tadinya masih merekah merah muda seketika menjadi basah dialiri air yang mengalir dari kelopak mata sayu ini. Artikel luar biasa tentang surat terakhir gadis 8tahun yang meninggal berapa waktu lalu. "Santa Claudia" gadis yang menulis catatan harian dengan potlot di lembar kertas bergambarkan tokoh animasi dalam film "Frozen" dengan aksen merah muda. Tulisannya begitu membuatku mengerti bagaimana isi hatinya, pedih namun tak dapat diungkapkan, aku rasa hal itu lah yang dialaminya sejak tiga bulan terakhir setelah perceraian kedua orang tuanya. Ungkapan sedih dan rindu yang ia coretkan dengan pensil dalam lembar kertas itu pun begitu nyata aku turut merasakannya, begitu sedih namun tak tahu apa yang harus diperbuat juga begitu rindu dengan temu bahagia yang tak mungkin terulang lagi. Hatiku terus berdebar tanpa ada celah untuk memelankan ritme nya, be...

Fana untuk Nirwana

Malam semakin pekat, suasana pun semakin sunyi namun kurasakan hatiku begitu gusar. Entah apa sebab jelas dari kegusaran ini, makin lama makin gelisah, terlebih lagi kerisauan yang tiada sebabnya ini melanda sedari tadi hingga membuatku hilang selera untuk bicara dengan siapapun. Segalanya tak terasa begitu saja kuabaikan, yang dekat pun jadi terasa jauh, juga yang berjarak perlahan seperti pergi. Kerisauan tanpa alasan ini menyebabkan bencana yang melanda di titik kisaran bahagiaku akhir-akhir ini. Seketika melunturkan tinta warna-warni yang tadinya begitu cerah menempel di dinding hatiku. Kini seperti terlihat pudar, tak menarik lagi dipandang serta kehilangan daya tariknya. Aku ingin tidur saja!  Sepertinya aku lelah!  Tubuhku berkata demikian, hatiku pun  ingin begitu namun fikiranku tak bekerja sesuai kata hatiku. Biasanya segalanya terjadi dengan senada dan selaras namun kini begitu tidak berkesinambungan. Heyyyy... apa lah sesungguhnya inti dari tulisan ini,...

Aku pun TERSANGKA disini

Udara dingin begitu menusuk di tengah bisingnya hinaan serta cacian, makian yang begitu kejinya menyayat hati. Aku siapa??  Aku tak terpedaya, aku tak bersangkutan tapi aku jadi tersangka. Apa lagi kamu??? Sahabatku! Tenanglah, aku tau segalanya begitu tidak mudah, aku tahu segalanya begitu sulit, nama baik serta harga diri dipermainkan. Diam, iya maaf bahkan aku hanya bisa diam menelan segala cercaan yang terlontarkan dari mulut mereka. Mereka yang tidak tahu benar atau salahnya, aku tidak membenarkan, aku bahkan menutup rapat mulutku untuk hal ini. Kau tahu sahabat, aku tak pandai untuk berkata-kata, hanya tulisan ini yang kupikir akan menguatkan. Aku tidak dapat membelamu karena kutahu kau masih kuat untuk menopang ini, kutahu kau mulai rapuh, aku pun melihat tangis serta jeritan yang tak pernah kau tunjukkan itu. Aku pun terluka karena lukamu sahabat, aku pun kini jadi tersangka, mereka pikir aku juga penjahatnya. Tak apa, kuterima segalanya. Sakitmu yang menjadi perihk...