Langsung ke konten utama

Rindu Luar Biasanya Kamu, Mas!

Hai, mas yang luar biasa....

Aku sedang menunggu hujan sambil menatap langit yang hitamnya pekat, gelap tanpa cahaha bintang juga pancaran bulan.
Aku lelah, sore tadi habis melewati jalanan yang macet seorang diri, aku diserbu debu juga asap, aku pun dibuat pusing oleh bisingnya klakson kendaraan lain disekitar.
Mas, aku lelah sekali
Aku sedang berada diruang yang namanya titik jenuh. Dulu aku pernah seperti ini mas, di titik dimana tak tau harus berbuat apa.
Aku seperti sedang bermusuhan dengan diriku sendiri mas. Kamu tau kan rasanya itu seperti lagu kamu mas yang liriknya gini "fikiranku tak dapatku mengerti kaki dikepala kepala dikaki".
Mas, aku kalut. Aku butuh kamu mas disini, kenapa kamu gak semangatin aku.
Mas, aku rindu..
Rindu nonton konser kamu sambil loncat-loncat tunggu kamu bilang "kalian luar biasa", walaupun aku maunya kamu bilang cuman aku yang luar biasa.
Iya aku kan emang luar biasa mas, luar biasa cengeng dan gampang meweknya, luar biasa melankolisnya, luar biasa bapernya mas~.
Aku harus ngapain sekarang mas, aku gak punya peta hidup, lagi gamblang rasanya.
Ajak aku pergi mas, tapi yang jauh, aku janji gak akan ngeluh, aku cuman mau jalan-jalan aja seharian sama kamu, kemana aja mas gak harus tempat yang luar biasa kayak kamu.
Mas, aku rindu suaramu.
Apa lagi waktu kamu nyanyiin tembang yang judulnya "Dara" itu. Aku pengen jadi Dara mas!
Kamu mau gak jadi nazril ku ???
Aku panggil kamu mas aja ya, biar romantis kayak ftv yang shooting nya di Jogja itu.
Aku tau kamu orang Bandung terus sukanya dipanggil A'a. Tapi aku orang jawa mas meskipun gak bisa ngomong jawa, terserah kamu mas mau percaya atau enggak, intinya kamu mas ku.
Mas, aku lagi sendiri.
Banyak pikiran tapi gak jelas yang dipikirin apa~.
Tolong mas nyanyi yang keras lagu kamu yang judulnya "Cobalah Mengerti"  itu, biar mereka tau mas, biar mereka mengerti kalo aku pengen dingertiin.
Mas maaf ya aku terlalu gila buat tergila-gila sama kamu, aku cuman mau nunjukin kalo aku punya kamu disaat aku gak tau harus ngapain lagi.
Aku juga pengen kayak dwitasari mas, yang nunjukin kalo dia ngefans sama Pak Presiden Jokowi lewat tulisannya.
Jadi aku nulis ini mas, biar semua tau hubungan kita selama ini gimana.
Mas aku mau bilang, kalo aku suka kamu dari Tahun 2006. Sebelum kamu suka bilang "Kalian Luar Biasa", sebelum ada tembang "Dara" tapi adanya "Ada Apa Denganmu??".
Pokoknya sebelum kamu kenal sama mbak Sopi itu, tapi dulu kamu kenalnya Sally (panggilan buat Sarah Amalia), aku juga mau mas punya nama panggilan Special dari kamu.
Aku gak peduli sama Sopi, Sally, tapi aku cemburu banget waktu kamu sama Luna, apa lagi waktu kamu ciptain lagu "Dara" buat dia.
Aku gak rela mas, aku maunya itu aku yang kamu panggil "Dara".
Ngerti kan mas Nazriel Irham♡
Pokoknya aku Dara !!


Salam rindu mas,
Dariku, "adik yang ngefansnya kebangetan sama kanu".

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hapuslah Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu

Aku jadi ingin melakukan hal yang sama setelah membaca tulisan milik Hamsad Rangkuti yang berjudul "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu," aku begitu terlarut dengan tulisan itu. Dengan perasaan resah kuraba bibirku dengan jemari, seakan masih terasa kecupan terakhir bibirnya dibibirku. Terasa pula tangannya yang mengelus lembut rambutku ketika bibirnya masih melekat mesra dibibirku. Memang benar semua kenangan antara aku dengannya sudah kuhapus walau kadang beberapa dari memorinya muncul kembali sebagai virus yang merusak jaringan di sistem hatiku. Namun masih ada yang tertinggal dengan baik ditempatnya, bekas bibirnya yang belum terhapus masih melekat dibibirku. "Maukah kau menghapus bekas bibirnya dibibirku dengan bibirmu," seperti yang dituangkan oleh Hamsad Rangkuti dalam tulisannya, aku memperkenankanmu melakukannya untukku. Tak apa lakukanlah, kecup saja bibirku dengan bibirmu, lumatlah agar bekas bibirnya benar-benar hilang dari...

Kala Sore

Kala sore, Jalan itu terasa lengang Walaupun satu dua masih berlalu lalang Dua pasang kaki berdiri di pinggir trotoar Kala sore, Langit mulai terlihat kekuningan Desis daun memecah keheningan Dua bibir masih saling terbungkam Kala sore, Daun gugur diterpa angin Kicau burung meramaikan sepi Dua pasang mata menatap lirih Kala sore, Matahari mulai menghilang Seperti petang akan segera datang Dua pasang insan saling meninggalkan

Ketidaksengajaan Yang Diatur Tuhan

Aku tak tau ingin memulai ini dari mana. Banyak yang kurasakan, ingin kusampaikan, hingga jadi membingungkan untuk ku aksarakan. Sayang, sebelum bertemu denganmu aku sudah menjadi seorang pemimpi, sama halnya denganmu berkhayal terasa menyenangkan bagiku. Hanya saja mungkin haluan khayalan kita yang berbeda, kamu yang terlalu fantasy sedangkan aku terlalu fiksi. Aku punya banyak mimpi yang kata orang hanya bisa jadi imajinasi, tapi bagiku semua mimpi itu harus lebih nyata dari sekedar imajinasi. Bahagia, ia memang banyak dari sebabnya adalah ketika aku sedang bermimpi, berkhayal, berandai-andai tentang segala sesuatunya yang terlihat indah serta membahagiakan. Taukah kamu sayang, akhir-akhir ini aku banyak melibatkanmu dalam mimpi itu. Mungkin jika kuceritakan akan terdengar terlalu berlebihan, tapi sungguh bahwa segalanya amat menyenangkan kurasakan. Pernah kubilang bukan, bahwa aku lelah untuk memulai lagi, ku ingatkan sedikit, percakapan itu kita lakukan di pinggiran...

Sepertinya Penulis Jatuh Cinta

Selamat malam hujan, aku sedang  mendengarkan suara rintikmu dari balik selimutku. Hujan, rasanya sudah lama sekali aku sibuk dengan rutinitas yang menyita waktu hingga aku tak sempat menyapamu dikala kau berlalu beberapa saat kemarin, bahkan aku mengabaikan sedikit banyak imajinasi yang biasanya menjadi alat menyampaikan perasaanku. Aku lupa cara berkata-kata dan mengatur diksi yang baik pada tulisanku, terlihat berantakan serta tak beraturan pada setiap kata yang kutuliskan. Bagaimana aku menyampaikan bahagiaku ini hujan, aku takut perkataanku salah dan tak terdengar indah. Harusnya jika aku bahagia, para pembacaku juga turut bahagia, aku takut malah menuliskan hal yang begitu melankolis diatas bahagiaku. Ah makin lama makin penuh gurauan saja, aku pun tak mengerti dengan pasti harus mengawali cerita ini dari mana. Hujan, aku bahagia. Bahagiaku karena kutemui sosok yang merasa bahagia karena hadirku. Hujan ada lagi, ternyata masih ada sosok yang merasa bahagia jika bersamaku...

Apa Kamu Tau ???

Apa kamu tau hal yang paling indah dari hujan???  Hujan masih mau kembali meskipun ia tau rasanya jatuh berkali-kali. "Aku mau kamu seperti hujan, aku mau kamu terus kembali meski terkadang aku membuatmu tersandung sampai kau tersungkur, aku mau kau mengabaikan sakit hadir saat jatuh itu dan percayalah, aku akan menyesal sudah membuatmu terjatuh". Apa kamu tau mengapa aku suka hujan??? Karena hujan memahamiku, karena hanya dibawah hujan aku dapat menyembunyikan air mata. "Aku ingin suka kamu seperti aku suka hujan, aku ingin kamu dapat memahamiku lebih dari hujan, aku ingin kamu dapat menyeka air mataku atau membiarkan bahumu basah dengan air mataku, bukan hanya sekedar menyembunyikan tapi menghapusnya dan takkan membiarkan air asin itu membanjiri kelopak mataku ini". Apakah kamu tau kalau cinta itu menguatkan tapi Egois dapat merusaknya???  Iya bukankah selama ini hanya keegoisan yang membuat cinta kita berjarak. "Aku ingin kamu tetap cinta walau terkadang...