Hati, aku harap kita akan selalu memahami.
Seperti saat aku sendiri, hanya kamu yang tau sesaknya itu. Dan saat kamu merasakan sesak, hanya aku yang tau itu.
Aku dan hatiku, tanpa kalian para penonton juga juri dihidupku.
Nilai saja, lihat saja, terserah kalian, aku akan mengusahakan kalau aku dan hatiku ini selalu baik-baik saja meski pecah, retak, belah, atau terluka parah.
Hati, entah mengapa hari ini rasanya begitu melelahkan. Aku merasa seluruh dunia tiba-tiba memusuhi.
Apa yang terjadi tidak pernah berpihak pada kita, bahkan kemana pun kita berpijak, langkah ini terasa berat.
Hati, bagaimana caranya agar kita bahagia tanpa melukai siapapun. Bagaimana caranya kita bahagia tanpa membuat orang lain tidak suka.
Aku mulai kuwalahan dengan mereka, mereka, dan mereka lainnya.
Hati, bukankah kita pernah berdialog.
Mengenai apa yang kita lakukan kemudian dia tidak menyutujuinya, lalu kita mendengarkannya, tak kita lakukan hanya untuk terlihat baik dimatanya. Namun dia yang lainnya tak suka jika kita melakukan hal tersebut, dan untuk menyenangkannya kita melakukan apa katanya.
Kita selalu menuruti, mempertimbangkan, dan memikirkan kata yang lain.
Tapi masih saja semuanya terlihat salah.
Terkadang menurut dia benar, tapi dia yang lainnya tidak suka, kemudian ada lagi dia yang lainnya menentang.
Lantas maunya siapa yang harus kuturuti, hati siapa yang harus dijaga, aku bahkan mengabaikan inginku hanya demi apa yang katanya lebih baik itu, tapi tetap saja dari sudut orang yang berbeda semuanya terlihat berbeda.
Jadi hati, marilah kita berdua saja yang berdamai, kita cari bahagia milik kita, tanpa memusingkan apa kata dia, dia, dan dia lainnya, apa kata mereka, mereka, dan mereka lainnya.
Kita lakukan apa yang membahagiakan.
Karena kau tau jawabannya, sebahagia apapun kita selalu saja ada orang yang tidak suka.
Peduli setan dengan ingin orang lain jika keinginan kita saja tak terpenuhi.
Hati, kau tau betapa lelahnya aku dan aku pun tau betapa lelahnya kamu sebagai hatiku yang harus menahan ini itu, sesak, resah, sedih, atau haha hihi hihi kata orang yang membuat kita berhenti dikebingungan.
Jadi hati, bagaimana kalau mulai malam ini kita buat kesepakatan saja.
Ini hanya tentang kita, kita yang bahagia, tanpa harus dan terus menerus melibatkan orang lain.
Yak yak yak kita sepakat dengan jari kelingking.
Dan kau, dia, atau mereka!
Aku dan hatiku ingin memohon. Tolong biarkan kami jalan sendiri, memutuskan apa yang jadi bahagia bagi kami, aku hanya khawatir kalian kerepotan jika harus memikirkan aku juga hatiku.
Dan mulai dari sini, jangan libatkan diri lagi. Aku tak ingin menyusahkan, terimakasih.
Seperti saat aku sendiri, hanya kamu yang tau sesaknya itu. Dan saat kamu merasakan sesak, hanya aku yang tau itu.
Aku dan hatiku, tanpa kalian para penonton juga juri dihidupku.
Nilai saja, lihat saja, terserah kalian, aku akan mengusahakan kalau aku dan hatiku ini selalu baik-baik saja meski pecah, retak, belah, atau terluka parah.
Hati, entah mengapa hari ini rasanya begitu melelahkan. Aku merasa seluruh dunia tiba-tiba memusuhi.
Apa yang terjadi tidak pernah berpihak pada kita, bahkan kemana pun kita berpijak, langkah ini terasa berat.
Hati, bagaimana caranya agar kita bahagia tanpa melukai siapapun. Bagaimana caranya kita bahagia tanpa membuat orang lain tidak suka.
Aku mulai kuwalahan dengan mereka, mereka, dan mereka lainnya.
Hati, bukankah kita pernah berdialog.
Mengenai apa yang kita lakukan kemudian dia tidak menyutujuinya, lalu kita mendengarkannya, tak kita lakukan hanya untuk terlihat baik dimatanya. Namun dia yang lainnya tak suka jika kita melakukan hal tersebut, dan untuk menyenangkannya kita melakukan apa katanya.
Kita selalu menuruti, mempertimbangkan, dan memikirkan kata yang lain.
Tapi masih saja semuanya terlihat salah.
Terkadang menurut dia benar, tapi dia yang lainnya tidak suka, kemudian ada lagi dia yang lainnya menentang.
Lantas maunya siapa yang harus kuturuti, hati siapa yang harus dijaga, aku bahkan mengabaikan inginku hanya demi apa yang katanya lebih baik itu, tapi tetap saja dari sudut orang yang berbeda semuanya terlihat berbeda.
Jadi hati, marilah kita berdua saja yang berdamai, kita cari bahagia milik kita, tanpa memusingkan apa kata dia, dia, dan dia lainnya, apa kata mereka, mereka, dan mereka lainnya.
Kita lakukan apa yang membahagiakan.
Karena kau tau jawabannya, sebahagia apapun kita selalu saja ada orang yang tidak suka.
Peduli setan dengan ingin orang lain jika keinginan kita saja tak terpenuhi.
Hati, kau tau betapa lelahnya aku dan aku pun tau betapa lelahnya kamu sebagai hatiku yang harus menahan ini itu, sesak, resah, sedih, atau haha hihi hihi kata orang yang membuat kita berhenti dikebingungan.
Jadi hati, bagaimana kalau mulai malam ini kita buat kesepakatan saja.
Ini hanya tentang kita, kita yang bahagia, tanpa harus dan terus menerus melibatkan orang lain.
Yak yak yak kita sepakat dengan jari kelingking.
Dan kau, dia, atau mereka!
Aku dan hatiku ingin memohon. Tolong biarkan kami jalan sendiri, memutuskan apa yang jadi bahagia bagi kami, aku hanya khawatir kalian kerepotan jika harus memikirkan aku juga hatiku.
Dan mulai dari sini, jangan libatkan diri lagi. Aku tak ingin menyusahkan, terimakasih.
Komentar
Posting Komentar