Waktu kian berlalu Meski kadang terasa lambat, namun kini hari-hari tidak begitu terasa menyiksa Detik jam tak lagi mencekam, petang tak lagi menakutkan, hari yang berganti tak begitu ingin kuhindarkan Lambat laun aku mulai berdamai dengan keadaan Rasa marah mulai gugur perlahan Perasaan sakit karena ditinggalkan, perih karena sendirian, terluka namun harus bertahan, juga lelah karena harus berjuang Ternyata ini yang disebut waktu dapat menyembuhkan Bukan hitungan hari, bulan, tapi menahun, belasan tahun tepatnya Saat rasa syukur yang dimiliki hari ini menggantikan kepedihan pada tahun-tahun kemarin Ketika rasa syukur akan hari ini memenuhi kekosongan pada tahun-tahun kemarin Ketika rasa syukur pada waktu kini mencukupi kekurangan pada tahun-tahun kemarin Menyadari bahwa menerima, merelakan, dan melepaskan bukanlah perkara mudah Yang telah hancur, retak, ataupun pecah tak akan pernah pulih meski sekeras apapun kita memperbaikinya Masalalu, terimakasih telah memberikan pelajaran berhar
Andai hari itu ada yang bertanya, apakah terjadi sesuatu kepadaku? Andai seseorang bertanya, apakah ada masalah yang kuhadapi. Andai seseorang menganggapku kebanggan dan kebahagiaanya. Andai seseorang tau mengapa aku terus menerus kecewa karena suatu hal. Andai saat aku menangis terisak, ada seseorang yang menepuk pelan bahuku. Aku ingin berusaha sebagaimana mestinya harus kulakukan, tapi segalanya begitu sulit, segalanya tidak mudah. Aku hanya terus hidup tanpa menjadi apa-apa, aku merasa gagal. Aku merasa bersalah. Aku terlahir di dunia ini dan tidak menjadi apapun, kurasa ini sebabnya aku menjadi sangat kesepian. Aku punya kedua orang tuaku dan seorang suami, tapi aku sangat kesepian. Hidupku sangat memalukan. Tidak ada yang tau akan hal ini, tak ada yang menyuruhku berhenti menangis, aku hanya berbicara sendiri. Andai seseorang berkata bahwa aku akan kelelahan jika aku terlalu banyak menangis. Aku hanya merasa akan jauh lebih buruk dari ini, memiliki hidu