Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Bumi bicara

alam raya kecewa, jelas saja. dimana kita saat dia merintih kesakitan? “panas, kau bakari hutanku, begitu panas kumohon hentikan, temanku mati terbakar, hijau tanam berganti gersang”, -tapi kita abai. “sesak, kau gunungi aku dengan tumpukan sampah, hingga keringat aliran sungai tak lagi mengalir benar, tidakkah aku sudah meminta jangan kotori aku”, -tapi kita abai. “sakit, tubuhku kau kikis perlahan digantikan dengan bangunan tinggi menjulang yang menyilaukan, habis aku terkoyak zaman”, -tapi kita abai. bukankah bumi berhak marah? sedikit ingin diperhatikan, bisa dunia diporak porandakan? “bumi butuh pertolongan, tapi kalian abai” “kini tinggallah menuai, jangan memohon padaku agar alam raya baik-baik saja” “aku tidak pernah merasa baik saat kalian abaikan”, -bumi bicara. kita tidak berhak marah ketika Tuhan sedang marah. menjaga selagi bisa menjaga, merawat selagi dunia kembali bermurah hati memberikan kesempatan. mulai hari ini, tidak perlu banyak, hal