Aku tak tau bahwa segala hal yang kuupayakan berakhir seperti ini. Mengalir, menguap, lambat-lambat jelas tapi memudar. Kita pudar, aku dan kamu. Aku tak ingin berdebat dan kamu tetap pada dirimu, tak ingin peduli sama sekali. Aku hanya merasa tak dicintai lagi, atau dari awal cinta itu memang tak pernah ada bagimu? Sungguh, aku benar-benar masih ingin mengupayakan segalanya, bahkan perasaan dilukai ini membuatku semakin tertarik pada sebatas mana kemampuanku bertahan. Tapi ini sungguh menjijikkan, aku berdiri sendiri dengan cinta yang jelas lebih besar dari milikmu seperti si tolol yang tak tau diri. Seperti si bodoh yang hilang akalnya. Ditertawakan, dilempari tatapan kasihan, dianggap manusia bodoh sedunia karena selalu mengharapkanmu dengan penuh cinta. Apa rasanya jadi aku, kamu tak pernah ingin tau tentang hatiku, dan hatimu terlalu sempit untuk kulalui. Aku dan kamu seperti sebuah nada yang tak pernah seirama, hanya saja aku yang terlalu memaksakan agar semuanya tak t
Abadilah dalam tulisanku