Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

luka

Duka bernama asa yang terasa sia bermakna luka. Tak tau kamu, takkan mengerti kalian. Seonggok benci, segumpal luka, setumpuk sepi. Jutaan hari aku di dekap sunyi, tercekik ramai yang membuat iri, tertawa yang bukan bahagia, seperti hanya pelepas dahaga. Siapa yang datang siapa yang pergi, berlalu lalang binatang jalang. Aku tetap disini, takut kenangan terhapus langkah. Aku ingin melunasi hidup, jeritku!! Pada ketidakadilan yang dunia ciptakan untukku. Tak terdengar, aku menangis lirih semalaman, berhari-hari, dalam detik disetiap tahun yang terlewati. Rupanya waktu tak menyembuhkan luka ini. Saat segalanya terasa sulit, siapa yang harus kumaki, kucaci, kuteriaki. Kupikir segalanya sudah membaik, aku sudah sedewasa ini, lama sebelum waktunya aku dipaksa untuk itu. Nyatanya dewasa tak membuatku berhenti merasa sepi. Ramai tetap saja asing, hangat tetap saja pilu, tawa juga sama sendu. Luka tetap saja luka, sembuhpun tetap membekas, patah hatimu lebih baik dari patah h