Langsung ke konten utama

Senja Pasti Datang Lagi


Bukankah kita mirip seperti senja.
Senja yang Indah meski sesaat.
Senja yang hilang ditelan malam.
Senja yang pergi kemudian esok datang lagi.
Senja yang berbeda dari yang kemarin.

Barangkali kita memang seperti itu.
Kisah indah ini bisa jadi hanya sesaat kita miliki.
Kemudian hilang seolah tak pernah terjadi.
Kita terbangun dipagi hari untuk memulai hari.
Mengukir kisah untuk hari ini.
Kisah yang berbeda atau kita yang tak lagi sama.

Senja selalu datang lagi.
Dunia pun tak pernah berhenti.
Kita saja yang berhenti disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketidaksengajaan Yang Diatur Tuhan

Aku tak tau ingin memulai ini dari mana. Banyak yang kurasakan, ingin kusampaikan, hingga jadi membingungkan untuk ku aksarakan. Sayang, sebelum bertemu denganmu aku sudah menjadi seorang pemimpi, sama halnya denganmu berkhayal terasa menyenangkan bagiku. Hanya saja mungkin haluan khayalan kita yang berbeda, kamu yang terlalu fantasy sedangkan aku terlalu fiksi. Aku punya banyak mimpi yang kata orang hanya bisa jadi imajinasi, tapi bagiku semua mimpi itu harus lebih nyata dari sekedar imajinasi. Bahagia, ia memang banyak dari sebabnya adalah ketika aku sedang bermimpi, berkhayal, berandai-andai tentang segala sesuatunya yang terlihat indah serta membahagiakan. Taukah kamu sayang, akhir-akhir ini aku banyak melibatkanmu dalam mimpi itu. Mungkin jika kuceritakan akan terdengar terlalu berlebihan, tapi sungguh bahwa segalanya amat menyenangkan kurasakan. Pernah kubilang bukan, bahwa aku lelah untuk memulai lagi, ku ingatkan sedikit, percakapan itu kita lakukan di pinggiran

Kala Sore

Kala sore, Jalan itu terasa lengang Walaupun satu dua masih berlalu lalang Dua pasang kaki berdiri di pinggir trotoar Kala sore, Langit mulai terlihat kekuningan Desis daun memecah keheningan Dua bibir masih saling terbungkam Kala sore, Daun gugur diterpa angin Kicau burung meramaikan sepi Dua pasang mata menatap lirih Kala sore, Matahari mulai menghilang Seperti petang akan segera datang Dua pasang insan saling meninggalkan

Hampir Sembuh

Waktu kian berlalu Meski kadang terasa lambat, namun kini hari-hari tidak begitu terasa menyiksa Detik jam tak lagi mencekam, petang tak lagi menakutkan, hari yang berganti tak begitu ingin kuhindarkan Lambat laun aku mulai berdamai dengan keadaan Rasa marah mulai gugur perlahan Perasaan sakit karena ditinggalkan, perih karena sendirian, terluka namun harus bertahan, juga lelah karena harus berjuang Ternyata ini yang disebut waktu dapat menyembuhkan Bukan hitungan hari, bulan, tapi menahun, belasan tahun tepatnya Saat rasa syukur yang dimiliki hari ini menggantikan kepedihan pada tahun-tahun kemarin Ketika rasa syukur akan hari ini memenuhi kekosongan pada tahun-tahun kemarin  Ketika rasa syukur pada waktu kini mencukupi kekurangan pada tahun-tahun kemarin Menyadari bahwa menerima, merelakan, dan melepaskan bukanlah perkara mudah Yang telah hancur, retak, ataupun pecah tak akan pernah pulih meski sekeras apapun kita memperbaikinya Masalalu, terimakasih telah memberikan pelajaran berhar

Selamat hari menetas wanita hebat

Heyy.. selamat hari menetas. Terimakasih untuk satu mangkuk mie ayam nya sore ini. Peluhku berjatuhan dan bajuku bagian belakang mulai basah oleh keringat, kutatap matahari yang tepat berada diatasku, ah membuat mataku menyipit, pantas saja udara begitu terik dan panas, kulihat jam dilenganku ternyata tepat pukul 12:00. Kutengok kearah belakang masih tak kujumpai seseorang yang kutunggu, malah debu jalanan yang menyapaku. Ponselku berdering, ternyata aku menunggu ditempat yang salah, ah sialnya. Jika bukan untuk bertemu denganmu mungkin aku sudah amat kesal, rindu menghilangkan keluhku. Temu yang kuharapkan akhirnya tersampaikan, bahagia amat kurasa, namun antusiasku tetap kutahan dengan tidak meluapkan rindu yang meledak-ledak. Tetaplah seperti itu sahabat, kulihat raut lelah dalam wajahmu namun engkau masih tetap tersenyum. Hampir tiga tahun perkenalan kita terimakasih kau menjadi sosok yang dapat mengerti taraf keegoisanku sebagai seorang teman. Masa yang kulalui tanpamu seus