Hujan terimakasih telah mengguyur seluruh tubuhku sore ini, membasahi tubuhku hingga kurasa dingin disekujurnya, menggigil hingga kurasa amat tak berdayanya. Hatiku luka, kini aku benar-benar hilang selera untuk berbahagia, rasanya begitu menyakitkan, ulu hatiku seakan terhimpit batu besar yang membuatnya amat sesak dan sebentar lagi seolah akan berhenti berdetak. Air dari kelopak sayu ku ini pun memberontak, pipiku begitu panas, benteng pertahananku hancur, runtuh dalam seketika, aku merintih hingga mengerang, aku kesakitan, tak berdarah namun luka ini benar-benar lebih sakit dari pada tersayat pisau. Bajuku basah karena guyuran hujan, hingga langit berhenti menangispun baju ini masih melekat ditubuhku, biarlah dinginnya terus menjalar, tak apa untuk menyejukkan hati yang panas karena terhimpit batu ini. Malah kini makin basah, rupanya air asin yang mengalir dari kelopak mata sayu ini makin deras, mengapa hujan aku harus menangis ?? Apa yang begitu menyedihkan hingga aku terlihat
Abadilah dalam tulisanku