Terima kasih sudah menyajikan cinta yang begitu nyaman. Terima kasih sudah manangkapku yang terjatuh. Membangunkanku lagi. Kemudian menjatuhkan hati. Dan mendaratkannya di bantalan kasih seindah dunia fiksi. Terima kasih sudah menyelamatkan rasa yang hampir tenggelam, dengan hadir dalam hidupku walau penuh lebam. Terima kasih sudah menyeka luka, sehingga senyum itu muncul lagi terlihat di wajah. Terima kasih sudah menjadi penawar harap yang dulu mulai memudar. Terima kasih karena membiarkan aku belajar, meski aku tak pernah merasa cukup. Aku selalu merasa kurang akan tempat untuk membuktikan diri, bahwa aku pria sejati. Dan kamu hadir, memberikan kesempatan itu. Aku tak pernah puas berusaha segenap jiwa membahagiakan kamu perajut asaku. Aku bisa selalu lapar untuk kamu ajari bagaimana mencinta dengan setulus hati. Sebuah impian bisa terbangun di suatu pagi dengan wajahmu di sampingku, setelah berebut selimut di malam penuh kabut. Kelak aku hanya ingin terjaga karena sinar ma
Abadilah dalam tulisanku