Aku mulai memahami dan mulai menikmati eloknya menunggu dan indahnya terabaikan. Namun tetap saja rindu hadir secara tiba-tiba, tanpa menyengaja, bahkan sebelum aku sempat berencana untuk merindumu. Aku sedang diambang bimbang, aku tenggelam dilautan luka saat aku mencoba menyelamimu, kau tau jelas aku tak pandai berenang, tapi kau biarkan aku menyelam hingga tenggelam semakin dalam, mungkin maksudmu ingin aku hilang. Dalam hidup ini, seberapa kali kehilangan harus kita jalani. Apa juga harus sesering siang yang kehilangan terang, sebab malam datang. Sesungguhnya, kehilangan hanya milik mereka yang pernah memiliki. Lantas bagaimana dengan kita? Sebenarnya, kehilangan hanyalah tentang kebiasaan. Kebiasaan yang seperti bernafas, sehingga ketika sesuatu itu sudah tak ada, yang akan dirasakan adalah sesak dalam dada. Dan sialnya aku terlalu terbiasa denganmu hingga kini terlalu candu. Sejatinya, kehilangan adalah jalan pulang paling dekat dengan kenangan. Kenangan yang sering disura
Abadilah dalam tulisanku