Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

sandiwara menyedihkan!

Tuan, tak sadarkah kamu sedang menyaksikan hiruk pikuk hatiku yang penuh sandiwara. Yang kubisa hanya menata diksi lewat aksara tuan, hanya saja ini tidak kamu pahami. Tuan, tahukah kamu apa yang paling dikhawatirkan seorang wanita? jawabnya adalah perubahan. Apapun yang berubah, pasti tidak begitu menyenangkan bagi kami kaum pecinta adam. Entah usia, berat badan, warna kulit,  tempat tinggal, teman/kerabat, sifat, harga sepatu/tas/lainnya, bagi kami perubahan itu menjengkelkan, apalagi berubahnya hati. Bagaimana hatimu tuan, berubahkah? Hatiku masih sama, selalu mencintaimu, selalu menyemogakan kita, selalu mengharapkan akhir yang bahagia. Tuan, tahukah kamu apa yang menyebalkan dari hatiku? Ia selalu tau caranya berpura-pura baik-baik saja, sungguh sandiwara yang menyedihkan! Katanya hatiku rindu, mungkin padamu. Bisa jadi ini perihal awal kedekatan kita, bukan kita yang sekarang. Tapi tentang rasa yang dahulu tak pernah bisa kita salahkan, tentang bagaimana kita memulai seg

aku apa?

Pagi ini aku berusaha untuk memahat mimpi, entah terlalu tinggi atau terlalu menyeramkan hingga rasanya begitu tidak nyaman. Aku masih disini, diketidakpastian yang kupikir sudah berakhir, namun ternyata tak ingin kamu akhiri. Hatiku memaksaku menulis. Tapi setelah aku pegang penaku aku hilang akal. Aku malah meluap-luap dengan segala sesak yang sudah melewati batas tampungnya. Aku sungguh tak mengerti, rasanya semua ini tidak pernah memihak kepadaku, bahkan kamu juga begitu. Entah ini sudah tulisan yang keberapa, dan kamu masih saja jadi pohon dari buah-buah aksaraku, namun meskipun sedetik aku tak pernah ada di sudut ruuang dari hatimu. Bahkan ketika kau bersamaku, aku merasa ragamu kosong, karena jiwamu yang sesungguhnya sedang mengejar bayang-bayangnya. Kasihan sekali jadi aku, mendambakan bumi yang hanya selalu mengelilingi matahari, karena tidak mungkin sampai kapanpun untuk bumi mengitari bulan. Ada aku disini, tak bisakah kau lihat meski sejenak. Aku tau, bagimu ak