Rasanya melelahkan. Menjalani hidup yang katanya harus dijalani walaupun enggan sekalipun, seperti punya pilihan tetapi tak berani memilih. Apalagi ketika hidup ini di tuntut untuk memuaskan ekspetasi orang lain, seperti menjadi pekerja yang baik, anak yang baik, istri yang baik, menantu yang baik, sedangkan tolok ukur baik itu takkan pernah ada pastinya. Terkadang apa yang dijalani sudah diusahakan dengan keras, tetapi bagi orang lain segalanya tak terlihat. Bersamaan dengan banyaknya pekerjaan pagi ini, pikiran-pikiran bermunculan seperti benang kusut dikepalaku, rasanya memusingkan. Dada terasa sesak, seperti menahan kesal, menahan diri atas segala hal, seakan terpenjara dalam hal yang mengatasnamakan kewajiban. Sedangkan aku sendiri tak benar-benar yakin, mengapa aku harus bertanggung jawab akan perasaan orang lain, meski sudah berusaha keras memahaminya tapi hati tetap saja tak merasa lega. Seperti terkungkung jauh dari kebebasan. Aku seperti meninggalkan jauh mimpi
Abadilah dalam tulisanku