Perpisahan kita sekarang, bisa jadi adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan kita dari luka yang berkepanjangan. Meski kini, kita yang masih saling menyayangi hanya bisa berjalan sendiri-sendiri. Saling mendoakan tanpa saling mengetahui. Saling menyemogakan meski tak mungkin bersanding kembali. Aku tau, tidak ada yang baik-baik saja diantara kita. Semua tawa hanyalah hahahaha yang keluar dari pita suara. Berpisah baik-baik, katamu? Tidak seperti itu yang kurasa. Aku tak pernah merasa baik semenjak tak ada lagi kamu yang menggenapiku. Kebaikan apa yang kudapat jika dalam setiap nafas yang kuhirup hanyalah sesak yang tertinggal. Harusnya bukan seperti ini. Harusnya saat itu aku lebih bersikeras untuk tinggal saat kamu bersikeras untuk pergi. Bagaimana bisa kamu melakukannya. Bagaimana bisa kamu tidak menyekanya, meski jelas kau lihat air mataku mengalir tanpa sopan. Berlalu kamu dari sebelahku. Lantas kini, mau diapakan segala mimpi yang telah kita ucap. Dan kemudian,
Abadilah dalam tulisanku