Malam semakin gelap, hujan pun semakin deras, detik jam yang biasanya terdengar pun kini kalah dengan suara derasnya hujan. Aku tak tahu sekarang pukul berapa, namun sepertinya hampir tengah malam karena lampu-lampu di kota ku telah banyak yang padam.
Dikamar ku sambil memandangi layar ponsel dengan penuh harap aku menunggumu. Rasa kantuk yang kualami terkalahkan oleh rasa gelisahku.
Teringat kejadian siang tadi yang kita alami saat kita sedang menghabiskan waktu bersama, tiba-tiba ada seorang wanita cantik dengan setelan yang sangat modis terlihat seperti kebanyakan wanita yang kulihat di ftv. Dia menghampiri kita dengan ekspresi marah, ia berjalan dengan langkah cepat hingga rambutnya yang terurai panjang menjuntai kebelakang mengikuti angin.
Aku tahu siapa dia, dia kekasihmu. Aku terdiam membiarkan dia menampar pipiku hingga membuat wajahku berpaling kesamping karena tamparannya. Rasanya panas, terlebih lagi ia memakiku dengan hebatnya didepan banyak orang. Wanita jalang, murahan, tidak tahu diri, perebut kekasih orang. Aku masih tetap diam berdiri ditempatku tanpa ada satu pun gerakan yang kulakukan, segala yang ia katakan rasanya lebih nenyakitkan d bandingkan tamparan yang ia berikan. Dadaku terasa sesak, mataku terasa panas, hingga pipiku terasa basah. Aku pergi, aku berlari meningalkan wanita yang menamparku tadi dan dirimu.
Aku berharap seseorang mengejarku, membelaku, menarik tanganku, namun apa yang kau lakukan. Bahkan saat wanita itu menampar dan memaki ku kamu hanya diam tanpa sedikitpun tindakan untuk membelaku.
Aku tahu dimana posisiku, walaupun kau selalu mengatakan bahwa kau mencintaiku dari padanya tapi siapa aku, aku hanya simpananmu.
Aku wanita bodoh yang selalu menemanimu disaat kau diabaikan oleh kekasihmu, aku wanita yang memelukmu disaat kekasihmu sibuk.
Mengapa aku mencintaimu, mengapa segala hal bodoh itu kulakukan. Aku tau aku hanya sebuah persinggahan sementara bagimu dan kekasihmu itu adalah sebuah rumah dimana kau harus pulang.
Tapi mengapa kau membuatku nyaman dengan segala perhatianmu jika kau tak dapat menganggapku sebagai rumahmu.
Mengapa kau mengatakan kau lebih mencintaiku, mengapa disaat kau memelukku kau selalu melakukannya dengan erat, mengapa kau menciumku dengan begitu penuh kasih, kau pun selalu menjagaku dan tak pernah membiarkan satu pun pria lain untuk mendekatiku.
Sesungguhnya apa maksudmy, apa maumu melakukan segala hal itu.
Aku tahu aku tidak secantik kekasihmu tapi bukankah aku lebih membuatmu nyaman dari padanya. Aku pun lebih tulus mencintaimu.
Rasanya aku tak sanggup untuk memejamkan mata, sudah selarut ini kau masih belum menghubungiku. Apa yang terjadi, apa kau akan pergi dan memilih wanita itu. Setidaknya kau menghubungiku, tak dapatkah kau memberikan sedikit penjelasan kepadaku, atau katakan saja kau tidak sungguh-sungguh mencintaiku dan kau akan meninggalkanku.
Walaupun mungkin akan menyakitkan tapi kurasa lebih baik dari pada kau pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.
Setidaknya aku harus meminta maaf, maaf kepada kekasihmu karena aju telah masuk kedalam cerita indah kalian sebagai tinta hitam dan maaf kepadamu karena aku hanya dapat menjadi kekasih gelapmu dan maaf karena aku mencintaimu.
Dikamar ku sambil memandangi layar ponsel dengan penuh harap aku menunggumu. Rasa kantuk yang kualami terkalahkan oleh rasa gelisahku.
Teringat kejadian siang tadi yang kita alami saat kita sedang menghabiskan waktu bersama, tiba-tiba ada seorang wanita cantik dengan setelan yang sangat modis terlihat seperti kebanyakan wanita yang kulihat di ftv. Dia menghampiri kita dengan ekspresi marah, ia berjalan dengan langkah cepat hingga rambutnya yang terurai panjang menjuntai kebelakang mengikuti angin.
Aku tahu siapa dia, dia kekasihmu. Aku terdiam membiarkan dia menampar pipiku hingga membuat wajahku berpaling kesamping karena tamparannya. Rasanya panas, terlebih lagi ia memakiku dengan hebatnya didepan banyak orang. Wanita jalang, murahan, tidak tahu diri, perebut kekasih orang. Aku masih tetap diam berdiri ditempatku tanpa ada satu pun gerakan yang kulakukan, segala yang ia katakan rasanya lebih nenyakitkan d bandingkan tamparan yang ia berikan. Dadaku terasa sesak, mataku terasa panas, hingga pipiku terasa basah. Aku pergi, aku berlari meningalkan wanita yang menamparku tadi dan dirimu.
Aku berharap seseorang mengejarku, membelaku, menarik tanganku, namun apa yang kau lakukan. Bahkan saat wanita itu menampar dan memaki ku kamu hanya diam tanpa sedikitpun tindakan untuk membelaku.
Aku tahu dimana posisiku, walaupun kau selalu mengatakan bahwa kau mencintaiku dari padanya tapi siapa aku, aku hanya simpananmu.
Aku wanita bodoh yang selalu menemanimu disaat kau diabaikan oleh kekasihmu, aku wanita yang memelukmu disaat kekasihmu sibuk.
Mengapa aku mencintaimu, mengapa segala hal bodoh itu kulakukan. Aku tau aku hanya sebuah persinggahan sementara bagimu dan kekasihmu itu adalah sebuah rumah dimana kau harus pulang.
Tapi mengapa kau membuatku nyaman dengan segala perhatianmu jika kau tak dapat menganggapku sebagai rumahmu.
Mengapa kau mengatakan kau lebih mencintaiku, mengapa disaat kau memelukku kau selalu melakukannya dengan erat, mengapa kau menciumku dengan begitu penuh kasih, kau pun selalu menjagaku dan tak pernah membiarkan satu pun pria lain untuk mendekatiku.
Sesungguhnya apa maksudmy, apa maumu melakukan segala hal itu.
Aku tahu aku tidak secantik kekasihmu tapi bukankah aku lebih membuatmu nyaman dari padanya. Aku pun lebih tulus mencintaimu.
Rasanya aku tak sanggup untuk memejamkan mata, sudah selarut ini kau masih belum menghubungiku. Apa yang terjadi, apa kau akan pergi dan memilih wanita itu. Setidaknya kau menghubungiku, tak dapatkah kau memberikan sedikit penjelasan kepadaku, atau katakan saja kau tidak sungguh-sungguh mencintaiku dan kau akan meninggalkanku.
Walaupun mungkin akan menyakitkan tapi kurasa lebih baik dari pada kau pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.
Setidaknya aku harus meminta maaf, maaf kepada kekasihmu karena aju telah masuk kedalam cerita indah kalian sebagai tinta hitam dan maaf kepadamu karena aku hanya dapat menjadi kekasih gelapmu dan maaf karena aku mencintaimu.
Komentar
Posting Komentar