Ditengah malam yang hujan aku terbangun dari tidurku, kegelisahan terasa dalam hatiku karena mimpi dalam tidurku.
Mimpi itu membuatku amat khawatir akan dirimu, begitu resahnya hingga takut terjadi hal buruk pada dirimu.
Apakah kau baik-baik saja saat ini, begitu beratnya kutahan diriku untuk menghubungimu. Ingin sekali kutanyakan kabarmu walau aku tahu tak akan ada jawaban yang kuterima.
Aku yang salah, membiarkanmu sendiri dalam kesulitan, melepasmu disaat benar-benar membutuhkanku.
Maaf kan aku, apa yang dapat kulakukan.
Resahku tak segera hilang, ku ambil air untuk bersuci, kulakukan tahajud untuk menenangkan diri.
Maafkan aku menyebut namamu dalam doa usai sujudku.
Aku tak dapat melakukabn banyak untukmu, namun aku tahu hanya Dia yang dapat membantumu.
Aku memintanya untuk membiarkanku merasakan sakit yang kau rasa agar kutahu pedihnya lukamu.
Aku memintanya untuk membagi masalah yang kau derita agar kutahu bagaimana sulitnya penderitaanmu.
Aku memintanya untuk meringankan segala bebanmu, aku memintanya untuk mempermudah jalamu.
Kupinta Dia memberikan kesehatan yang baik padamu, kesabaran yang tulus dalam hatimu.
Maafkan aku jika terlalu banyak menyebutmu dalam doaku. Aku hanya ingin kau tidak terlihat lemah dalam menghadapi kesulitan hidupmu.
Apa dayaku seorang wanita belasan tahun yang hanya dapat mencintaimu dalam doa. Apa bisaku seorang wanita yang tak dapat banyak berbuat demi cintanya. Apa hakku seorang wanita yang pernah hina akan ketulusannya.
Aku hanya dapat khawatir dalam diam, memelukmu dalam mimpi, dan melindungimu dengan doa.
Maka biarlah mencintaimu hanya menjadi rahasia paling khusyuk dalam sujudku.
Mimpi itu membuatku amat khawatir akan dirimu, begitu resahnya hingga takut terjadi hal buruk pada dirimu.
Apakah kau baik-baik saja saat ini, begitu beratnya kutahan diriku untuk menghubungimu. Ingin sekali kutanyakan kabarmu walau aku tahu tak akan ada jawaban yang kuterima.
Aku yang salah, membiarkanmu sendiri dalam kesulitan, melepasmu disaat benar-benar membutuhkanku.
Maaf kan aku, apa yang dapat kulakukan.
Resahku tak segera hilang, ku ambil air untuk bersuci, kulakukan tahajud untuk menenangkan diri.
Maafkan aku menyebut namamu dalam doa usai sujudku.
Aku tak dapat melakukabn banyak untukmu, namun aku tahu hanya Dia yang dapat membantumu.
Aku memintanya untuk membiarkanku merasakan sakit yang kau rasa agar kutahu pedihnya lukamu.
Aku memintanya untuk membagi masalah yang kau derita agar kutahu bagaimana sulitnya penderitaanmu.
Aku memintanya untuk meringankan segala bebanmu, aku memintanya untuk mempermudah jalamu.
Kupinta Dia memberikan kesehatan yang baik padamu, kesabaran yang tulus dalam hatimu.
Maafkan aku jika terlalu banyak menyebutmu dalam doaku. Aku hanya ingin kau tidak terlihat lemah dalam menghadapi kesulitan hidupmu.
Apa dayaku seorang wanita belasan tahun yang hanya dapat mencintaimu dalam doa. Apa bisaku seorang wanita yang tak dapat banyak berbuat demi cintanya. Apa hakku seorang wanita yang pernah hina akan ketulusannya.
Aku hanya dapat khawatir dalam diam, memelukmu dalam mimpi, dan melindungimu dengan doa.
Maka biarlah mencintaimu hanya menjadi rahasia paling khusyuk dalam sujudku.
Komentar
Posting Komentar