Heyy tuan egoisku..
Tuan egois aku ingin bercerita tapi bagaimana
caraku mengatakan ini, aku merasa malu pada diriku sendiri, bahkan mengucapkan
sepatah kata mengenai hal ini pun rasanya begitu sulit. Setelah kita berpisah
aku bingung akan kepada siapa lagi menumpahkan segala keluh kesahku segala
masalah hidup yang bagai duri itu. Selama ini aku hanya berani mengatakan
segalanya kepadamu, setiap detailnya dapat dengan mudah ku keluh kesahkan
padamu. Masalah dengan temaku, masalah dengan ayah dan ibuku, keluargaku,
sekolahku, kesehatanku, keuanganku, masa depanku bahkan masalah keintimanku pun
segalanya kukatakan padamu untuk menemukan segala solusinya. Kamu membantuku
menghadapi segalanya, menemaniku melewati masa-masa tersulit dalam hidupku.
Tuan egois aku merindukanmu disaat hal sulit
menerpa hidupku seperti ini, mungkin kau akan menganggapku wanita yang tidak
tahu diri bagai sosok monster dalam kehidupanmu dengan taraf keegoisan yang
tinggi, mungkin kau akan mencelaku dengan gelar wanita egois yang lebih egois
dari pada dirimu karena aku hanya datang disaat seperti ini. Ah tapi
terserahlah tuan egois kau akan menilaiku apa, aku tidak menemukan sosokmu pada
diri kekasihku, aku belum berani memberi tahunya segala hal tentang diriku dan
hidupku. Aku belum mempunyai kepercayaan lebih terhadapnya seperti aku
mempercayaimu dulu.
Tuan egois, jika kau membaca tulisan tak
berarti ini silahkan lah maki aku dengan sesukamu. Katakan saja segala hal yang
kau pikirkan tentangku, keburukanku, atau kau masih berpikir untuk membuka
rahasia-rahasia yang hanya kita berdua tau itu. Aku memang wanita yang tidak
tahu diri, maafkan aku yang meninggalkanmu disaat kau sedang mengalami masalah
tersulit dalam hidupmu, maafkan aku tidak menemani kesusahanmu seperti saat kau
menemaniku, hanya saja segalanya terjadi dengan tidak tepat. Ah rasanya segala
alasanku sudah tidak ada artinya lagi bagimu, aku memang menjijikan tuan egois,
aku tahu kini kau sangat teramat membenciku.
Namun tuan egois, ayolah bantu aku dengan
masalahku ini, kau yang membuatku terbiasa dengan kehadiranmu hingga kini aku
seperti orang bodoh ketika tidak berada denganmu. Mengapa kau tega sekali
melakukan hal ini padaku tuan egois. Mengapa dulu kau selalu ada dimasa
tersulitku, mengapa kau mau menemaniku, mengapa kau membantuku, mengapa kau
begitu baik padaku, bahkan saat tak ada satu orang pun yang peduli denganku
saat aku bukan apa-apa kau masih tetap berada disisiku, kau memberiku
kenyamanan dan kepercayaan yang begitu tinggi padamu.
Lalu siapakah yang salah saat aku memilih
untuk meninggalkanmu hingga kini aku benar-benar merasa merindukanmu. Titik
jenuhku, kebodohanku, waktu, ataukah keegoisanmu??
Mengapa takdir membuat kita begini tuan
egois??
Ayolah jangan buatku mengingatmu lagi, mengapa
banyak sekali kenangan tentangmu didalam pikiranku ini, bahkan kau masih sering
muncul dalam mimpi ditidurku, kau pun masih sering menjadi penyebab mataku
panas hingga pipiku terasa basah ketika kenangan-kenangan tentangmu muncul
seketika. Bagaimana aku bisa benar-benar mencintai kekasihku jika kau masih
menghantuiku, aku lelah tuan egois mengapa segalanya selalu bersangkutan
denganmu.
Sesungguhnya aku ingin memulai hidup baru
tanpamu, namun mengapa begitu sulit rasanya, mengapa saat aku mencoba
melupakanmu malah semakin pekat ingatanku terhadapmu, terhadap
kenangan-kenangan yang pernah kita lalui. Apa yang harus kulakukan tuan
egois???
Komentar
Posting Komentar