Hei masalalu..
Tidak, aku hanya ingin menyapamu, sesaat tadi aku teringat olehmu dan merasakan rindu yang begitu dahsyatnya didalam hatiku.
Jantungku kembali berdebar setelah sekian lamanya, dan rasanya begitu aneh.
Masalalu berdebukah kamu?? Maaf aku semakin jarang mengunjungimu. Aku sedang disibukkan dengan masa kini, masa dimana aku sedang berjuang untuk menata hidupku tanpamu, dan juga aku disibukan oleh impian masa depanku, dimana ada banyak angan dan harapanku yang ingin kuraih.
Kadang aku juga teringat impian yang dulu ingin kita gapai bersama, kala membuatku sedih karena tidak mungkin hal itu dapat kita raih bersama kini.
Apalagi kamu mengatakan akan tetap meraihnya walau tidak bersamaku. Maaf aku tidak bisa menemani, aku hanya akan menyemangatimu melalui doa diakhir sujudku.
Aku hanya mungkin akan jarang menengokmu, maaf bukannya aku tak ingin. Hanya saja aku harus melakukan itu, jika aku sering melihatmu hal itu tidak akan baik untuk perjalanan masa depanku. Aku akan selalu merindukanmu dan kisah singkat yang pernah kita lewati dulu, rindu yang berusaha untuk ku abaikan namun selalu gagal.
Hei masalalu..
Lagi lagi aku hanya ingin menyapa, apakah aku mengganggumu?
Aku sedang tertawa mengingat sedikit kisah tentang kita dulu, masih bolehkan aku untuk mengingatnya.
Aku ingin mengutarakan sesuatu, mengucapkan terimakasih karena kamu pernah ada dihidupku, mengukir kenangan-kenangan menarik yang tidak akan pernah dapat aku lupakan walaupun ku ingin.
Terimakasih pula pernah menjadi bagian dari singkatnya perjalananku, perjalanan penuh liku yang juga kita lewati bersama dengan penuh gairah.
Sedih pun bahagia kisah kita yang pernah terjalani kini menjadi penguat langkahku, menjadi penyemangat terhebat bagiku dimasa kini.
Kesalahan yang pernah kita lakukan dulu pada kisah masalalu menjadi pembelajaran untukku, menjadi tolak ukur perbuatanku dimasa kini.
Tahukah kamu kini aku menjadi sosok yang lebih tangguh karenamu masalalu, berkat jutaan masalah dan penyesalanku dimasalalu aku menjadi makin kuat.
Bahkan kini sabarku sudah tidak berbatas, aku mulai terbiasa dengan yang namanya kesulitan.
Bedanya kesulitan yang kualami hanyalah cara menghadapinya, jika dulu ada kamu yang menemaniku untuk melaluinya, kini aku sendiri.
Hal itu yang makin menguatkanku, kesendirian adalah hal yang menangguhkan aku dimasa kini.
Bukankah masa kini juga adalah rentetan dari panjangnya perjalanan masalalu.
Maka dari itu aku berterimakasih olehmu masalaluku.
Tanpa dirimu masalalu tidak akan ada namanya masa kini yang aku miliki.
Tidak, aku hanya ingin menyapamu, sesaat tadi aku teringat olehmu dan merasakan rindu yang begitu dahsyatnya didalam hatiku.
Jantungku kembali berdebar setelah sekian lamanya, dan rasanya begitu aneh.
Masalalu berdebukah kamu?? Maaf aku semakin jarang mengunjungimu. Aku sedang disibukkan dengan masa kini, masa dimana aku sedang berjuang untuk menata hidupku tanpamu, dan juga aku disibukan oleh impian masa depanku, dimana ada banyak angan dan harapanku yang ingin kuraih.
Kadang aku juga teringat impian yang dulu ingin kita gapai bersama, kala membuatku sedih karena tidak mungkin hal itu dapat kita raih bersama kini.
Apalagi kamu mengatakan akan tetap meraihnya walau tidak bersamaku. Maaf aku tidak bisa menemani, aku hanya akan menyemangatimu melalui doa diakhir sujudku.
Aku hanya mungkin akan jarang menengokmu, maaf bukannya aku tak ingin. Hanya saja aku harus melakukan itu, jika aku sering melihatmu hal itu tidak akan baik untuk perjalanan masa depanku. Aku akan selalu merindukanmu dan kisah singkat yang pernah kita lewati dulu, rindu yang berusaha untuk ku abaikan namun selalu gagal.
Hei masalalu..
Lagi lagi aku hanya ingin menyapa, apakah aku mengganggumu?
Aku sedang tertawa mengingat sedikit kisah tentang kita dulu, masih bolehkan aku untuk mengingatnya.
Aku ingin mengutarakan sesuatu, mengucapkan terimakasih karena kamu pernah ada dihidupku, mengukir kenangan-kenangan menarik yang tidak akan pernah dapat aku lupakan walaupun ku ingin.
Terimakasih pula pernah menjadi bagian dari singkatnya perjalananku, perjalanan penuh liku yang juga kita lewati bersama dengan penuh gairah.
Sedih pun bahagia kisah kita yang pernah terjalani kini menjadi penguat langkahku, menjadi penyemangat terhebat bagiku dimasa kini.
Kesalahan yang pernah kita lakukan dulu pada kisah masalalu menjadi pembelajaran untukku, menjadi tolak ukur perbuatanku dimasa kini.
Tahukah kamu kini aku menjadi sosok yang lebih tangguh karenamu masalalu, berkat jutaan masalah dan penyesalanku dimasalalu aku menjadi makin kuat.
Bahkan kini sabarku sudah tidak berbatas, aku mulai terbiasa dengan yang namanya kesulitan.
Bedanya kesulitan yang kualami hanyalah cara menghadapinya, jika dulu ada kamu yang menemaniku untuk melaluinya, kini aku sendiri.
Hal itu yang makin menguatkanku, kesendirian adalah hal yang menangguhkan aku dimasa kini.
Bukankah masa kini juga adalah rentetan dari panjangnya perjalanan masalalu.
Maka dari itu aku berterimakasih olehmu masalaluku.
Tanpa dirimu masalalu tidak akan ada namanya masa kini yang aku miliki.
Dariku yang sesaat tadi merindukanmu.
Masalalu.
Komentar
Posting Komentar