Langit sore ini lebih terang dari biasanya, mega dengan jingganya yang indah menghiasi hamparan langit. Semilir angin berhembus mengiringi senja sore ini.
Begitu teduh melihat keindahan langit yang surya nya hampir tenggelam.
Lama kelamaan langit mulai pudar dari cahayanya, begitu pula keteduhan dihatiku mulai pudar.
Perasaan menjadi kacau, seperti terjadi konflik dalam hatiku. Baru saja kudapat ketenangan namun rasanya seperti ada lagi monster yang bangun dari tidurnya dan mengusik hatiku.
Kudengar suatu kabar siang tadi sebelum aku resah dan mencari langit senja untuk menenangkanku. Kabar yang ingin kuabaikan namun malah melekat erat dipikiranku.
Katanya kamu akan kembali??
Apakah benar?? Sudah pulihkah lara hatimu akan luka yang kau derita tepat dihatimu hingga kau berani untuk kembali?
Bagaimana bisa secepat itu?
Aku bahkan belum menyembuhkan setengah dari luka yang kumiliki, lukaku masih basah, hatiku masih lara.
Bisakah kau jangan kembali!
Ini bukan perintah, tapi ini permohonan. Hanya satu permohonanku, kau jangan kembali.
Biarkan aku menyembuhkan luka ini terlebih dahulu, berikan aku waktu untuk dapat kembali menata hatiku.
Kau akan mengacaukannya jika kembali. Hatiku tak akan pulih, lukaku bertambah perih. Aku mohon padamu, jangan datang lagi dikehidupanku yang baru ini.
Aku mulai terbiasa tanpamu, aku baru saja mencari bahagiaku.
Ini hidupku, biar aku yang pilih biar aku yang jalani. Jangan datang lagi dan mengacaukannya, aku memang amat merindukanmu tapi aku tak harap bertemu.
Pertemuan itu ku yakin akan membuatku lemah, aku tidak ingin menumpahkan air mataku untukmu lagi.
Jadi jangan datang sekarang, datanglah nanti ketika kau sudah tidak menjadi sosok yang begitu penting bagiku, disaat aku sepenuhnya melupakanmu, bahkan disaat namamu disebut hatiku akan biasa saja mendengarnya.
Aku mohon padamu, jangan datang sekarang!
Begitu teduh melihat keindahan langit yang surya nya hampir tenggelam.
Lama kelamaan langit mulai pudar dari cahayanya, begitu pula keteduhan dihatiku mulai pudar.
Perasaan menjadi kacau, seperti terjadi konflik dalam hatiku. Baru saja kudapat ketenangan namun rasanya seperti ada lagi monster yang bangun dari tidurnya dan mengusik hatiku.
Kudengar suatu kabar siang tadi sebelum aku resah dan mencari langit senja untuk menenangkanku. Kabar yang ingin kuabaikan namun malah melekat erat dipikiranku.
Katanya kamu akan kembali??
Apakah benar?? Sudah pulihkah lara hatimu akan luka yang kau derita tepat dihatimu hingga kau berani untuk kembali?
Bagaimana bisa secepat itu?
Aku bahkan belum menyembuhkan setengah dari luka yang kumiliki, lukaku masih basah, hatiku masih lara.
Bisakah kau jangan kembali!
Ini bukan perintah, tapi ini permohonan. Hanya satu permohonanku, kau jangan kembali.
Biarkan aku menyembuhkan luka ini terlebih dahulu, berikan aku waktu untuk dapat kembali menata hatiku.
Kau akan mengacaukannya jika kembali. Hatiku tak akan pulih, lukaku bertambah perih. Aku mohon padamu, jangan datang lagi dikehidupanku yang baru ini.
Aku mulai terbiasa tanpamu, aku baru saja mencari bahagiaku.
Ini hidupku, biar aku yang pilih biar aku yang jalani. Jangan datang lagi dan mengacaukannya, aku memang amat merindukanmu tapi aku tak harap bertemu.
Pertemuan itu ku yakin akan membuatku lemah, aku tidak ingin menumpahkan air mataku untukmu lagi.
Jadi jangan datang sekarang, datanglah nanti ketika kau sudah tidak menjadi sosok yang begitu penting bagiku, disaat aku sepenuhnya melupakanmu, bahkan disaat namamu disebut hatiku akan biasa saja mendengarnya.
Aku mohon padamu, jangan datang sekarang!
Komentar
Posting Komentar