Apa ya rasanya jiwa terlepas dari raga lalu terbang tinggi mencari nirwana??
Hari ini rasanya enggan sekali melakukan rutinitas seperti biasanya, lelah namun tubuhku baik-baik saja, resah namun hatiku pun sedang tak terluka, khawatir namun tidak terjadi -apa.
Kondisi psikisku benar-benar sedang tidak baik, aku merasa ada mata yang mengawasi pada setiap langkahku, seperti ada yang membisikkan suatu hal tidak baik.
Aku tidak takut, hanya saja aku gelisah. Ada apakah sesungguhnya, apakah penciptaku merindukanku.
Mata siapa yang mengawasiku, mengapa seperti aku adalah terdakwa yang akan dibawa kesidang terakhir, apakah itu mata para malaikatmu wahai pencipta??
Akan dengan cara apa kau ingin melepas rindu, apakah kau sedang menguji kesiapanku??
Tenang saja aku siap Pencipta, kapan pun kau mau aku akan kembali kepelukmu jika itu pintamu.
Walau jika aku tak ingin namun apa dayaku, aku hanya akan menyerahkan diri tanpa ada pemberontakan dalam bentuk apapun.
Aku siap kalaupun harus sekarang, tak apa walau dalam kondisi tubuhku yang diselimuti dosa, walau dalam keadaan yang begitu tidak baiknya.
Ini pula salahku, aku yang membuat diriku terselimuti dosa, aku yang menikmati segala kelalaianku, aku yang melakukan perbuatan dosa dalam kondisi sadar hingga kini aku merasa ada sesak tangis yang terbendung dalam bentuk penyesalan.
Kutahu sesal tak akan menghapus tinta hitam dicatatan hidupku hanya saja aku berharap kau akan memberiku sedikit pengampunan dari banyaknya dosa yang kulakukan.
Siapa aku Pencipta, hanya wanita lemah yang terpedaya oleh dunia, aku tahu tak pantas lagi aku memohon hanya saja aku rindu untuk bersujud padamu.
Masih bersediakah engkau menerima sujudku, membiarkanku menangis dalam sujudku, memohon kau memaafkan atas segala dosaku.
Aku malu untuk meminta ini pencipta, hanya saja aku ingin terbang ke nirwanamu jika kau rindukan aku, aku tak ingin menangis dikehidupan yang tak pernah kulihat alam nyatanya karena sesal.
Ragaku sudah tak berdaya, jiwaku pun hilang, aku masih ada hanya aku merasa tidak hidup, itu karena aku kehilangan duniaku yang membuatku melupakanmu beberapa waktu lalu.
Maafkan aku pencipta, aku memohon dengan beribu sesal yang tak dapat ku ungkapkan satu persatu.
Namun jika memang sudah tak dapat kau terima maafku, aku mohon tuhan terbangkan aku ke tempat yang pantas bagiku lebih cepat agar aku tak lagi melakukan banyak dosa yang akan semakin kusesali.
Hari ini rasanya enggan sekali melakukan rutinitas seperti biasanya, lelah namun tubuhku baik-baik saja, resah namun hatiku pun sedang tak terluka, khawatir namun tidak terjadi -apa.
Kondisi psikisku benar-benar sedang tidak baik, aku merasa ada mata yang mengawasi pada setiap langkahku, seperti ada yang membisikkan suatu hal tidak baik.
Aku tidak takut, hanya saja aku gelisah. Ada apakah sesungguhnya, apakah penciptaku merindukanku.
Mata siapa yang mengawasiku, mengapa seperti aku adalah terdakwa yang akan dibawa kesidang terakhir, apakah itu mata para malaikatmu wahai pencipta??
Akan dengan cara apa kau ingin melepas rindu, apakah kau sedang menguji kesiapanku??
Tenang saja aku siap Pencipta, kapan pun kau mau aku akan kembali kepelukmu jika itu pintamu.
Walau jika aku tak ingin namun apa dayaku, aku hanya akan menyerahkan diri tanpa ada pemberontakan dalam bentuk apapun.
Aku siap kalaupun harus sekarang, tak apa walau dalam kondisi tubuhku yang diselimuti dosa, walau dalam keadaan yang begitu tidak baiknya.
Ini pula salahku, aku yang membuat diriku terselimuti dosa, aku yang menikmati segala kelalaianku, aku yang melakukan perbuatan dosa dalam kondisi sadar hingga kini aku merasa ada sesak tangis yang terbendung dalam bentuk penyesalan.
Kutahu sesal tak akan menghapus tinta hitam dicatatan hidupku hanya saja aku berharap kau akan memberiku sedikit pengampunan dari banyaknya dosa yang kulakukan.
Siapa aku Pencipta, hanya wanita lemah yang terpedaya oleh dunia, aku tahu tak pantas lagi aku memohon hanya saja aku rindu untuk bersujud padamu.
Masih bersediakah engkau menerima sujudku, membiarkanku menangis dalam sujudku, memohon kau memaafkan atas segala dosaku.
Aku malu untuk meminta ini pencipta, hanya saja aku ingin terbang ke nirwanamu jika kau rindukan aku, aku tak ingin menangis dikehidupan yang tak pernah kulihat alam nyatanya karena sesal.
Ragaku sudah tak berdaya, jiwaku pun hilang, aku masih ada hanya aku merasa tidak hidup, itu karena aku kehilangan duniaku yang membuatku melupakanmu beberapa waktu lalu.
Maafkan aku pencipta, aku memohon dengan beribu sesal yang tak dapat ku ungkapkan satu persatu.
Namun jika memang sudah tak dapat kau terima maafku, aku mohon tuhan terbangkan aku ke tempat yang pantas bagiku lebih cepat agar aku tak lagi melakukan banyak dosa yang akan semakin kusesali.
Komentar
Posting Komentar