Langsung ke konten utama

Beberapa Jam Setelah Kepergianmu

Teruntuk pria tak tau diri yang kucintai


Baru beberapa jam ketika kau pergi dengan alasan yang tak dapat kumengerti.
Munafik! Bangsat! Bajingan! Tak tau diri! Segala macam sumpah serapah serta makian sudah kulontarkan namun tetap saja tak membuat segalanya lebih baik.
Hatiku sakit, tidak berdarah memang tapi lebih parah dari pada berdarah, sepertinya sudah busuk ! Air mataku bahkan hampir habis, rasanya perih seperti sebentar lagi kemarau.
Mengapa kau sejahat ini Tuan tak tau diri !
Aku fikir kau datang seperti biasanya tanpa memberi kabar karena ingin mengejutkanku. Ya memang benar-benar mengejutkan! Selamat anda berhasil mengejutkan wanita super bodoh ini.
Datang jauh-jauh menemuiku hanya untuk mengakhiri hubungan kita, hanya untuk bilang sudah tak ada lagi rasa sayang, hanya ingin bilang tak ingin lagi melanjutkan segalanya.
Ada otak tidak kau Tuan ! Astaga aku rasa memang kau sudah tak punya hati lagi. Setelah semuanya, kini sampai pada kenyataannya, ketakutanku terwujud, kau berhasil meninggalkanku yang sedang cinta-cintanya ini tanpa lambaian tangan.
Aku sudah bilang bodoh! Jangan memulai segalanya denganku jika hanya ingin bercanda, aku bukan orang yang humoris!
Jangan main-main denganku karena aku bukan anak kecil yang suka diajak bermain!
Aku tau aku yang bodoh mempercayai segala ucapan palsu dari lidahmu itu.
Mengapa kau mengumbar janji jika taÄ· dapat menepati segalanya, mengapa ???
Mengapa dulu kau merengkuhku dari kehancuran jika kini hanya ingin menghancurkan hidupku juga!
Kejam sekali kau ! Apakah kau siluman bermuka dua, lima, atau sembilan ??
Aku rasa ia, bisa sekali kau memberikan harapan dengan tumpukan dan iming-iming kebahagiaan serta kehidupan yang layak padaku kala itu !
Aku rasa kau bukan aktor tapi mengapa kau bermain peran sehebat itu, aktingmu benar-benar memukau! Sungguh amat sangat dan teramat memukau! Dan aku benar-benar terpukau!!!!!
Berpura-pura masih cinta padahal tidak, bahkan disaat terakhir kau membuat kisah ini benar-benar seperti sinetron murahan.
Mencari alasan dengan bersilat lidah dan membantali keluargamu sebagai alasannya.
Apakah aku percaya dengan cinta yang tak direstui, ah sial aku merasa benar-benar bodoh.
Terserahlah padamu kini, apakah kau selalu begini?? Bersikap seperti romeo lalu tiba-tiba berubah menjadi pengecut yang menjilati perkataannya sendiri??
Kau tau aku marah?? Iya aku tidak terima dengan perlàkuanmu ini.
Mengertilah ketahuilah wanita ini begitu terluka, ia mencintaimu tapi kau membalasnya dengan cara menjijikkan seperti ini.
Sungguh kau tidak lebih baik dari pada tokoh terjahat disinetron-sinetron murahan di tv itu.
Mungkin kau belum tau rasanya disakiti ya Tuan, makanya kau selalu berbuat sesuka hati seperti ini.
Nanti ya Tuan, tunggu waktunya. Biarkan aku berdoa dulu kepada Tuhan agar memperkenalkanmu kepada sesuatu hal yang namanya "KARMA".
Dan jika sudah tiba rasanya karma itu datang, aku harap kau sadar bagaimana perasaanku juga wanita-wanita sebelum aku yang berulangkali sudah kau sakiti.
Dan jika saat itu tiba tolong jangan marah jika aku sekali saja tertawa jahat untukmu. Anggap saja bayaran untuk tangisku hari ini yaa.
Oh ya, Terimakasih untuk semuanya. Selain bahagia yang dulu kau berikan, terimakasih pula untuk lukanya. Memang perih tapi setidaknya luka ini memberitahuku bahwa memang harus ada yang dilepaskan agar tau rasanya lega dan merelakan.


Dariku wanita bodoh yang tertipu olehmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketidaksengajaan Yang Diatur Tuhan

Aku tak tau ingin memulai ini dari mana. Banyak yang kurasakan, ingin kusampaikan, hingga jadi membingungkan untuk ku aksarakan. Sayang, sebelum bertemu denganmu aku sudah menjadi seorang pemimpi, sama halnya denganmu berkhayal terasa menyenangkan bagiku. Hanya saja mungkin haluan khayalan kita yang berbeda, kamu yang terlalu fantasy sedangkan aku terlalu fiksi. Aku punya banyak mimpi yang kata orang hanya bisa jadi imajinasi, tapi bagiku semua mimpi itu harus lebih nyata dari sekedar imajinasi. Bahagia, ia memang banyak dari sebabnya adalah ketika aku sedang bermimpi, berkhayal, berandai-andai tentang segala sesuatunya yang terlihat indah serta membahagiakan. Taukah kamu sayang, akhir-akhir ini aku banyak melibatkanmu dalam mimpi itu. Mungkin jika kuceritakan akan terdengar terlalu berlebihan, tapi sungguh bahwa segalanya amat menyenangkan kurasakan. Pernah kubilang bukan, bahwa aku lelah untuk memulai lagi, ku ingatkan sedikit, percakapan itu kita lakukan di pinggiran...

Kala Sore

Kala sore, Jalan itu terasa lengang Walaupun satu dua masih berlalu lalang Dua pasang kaki berdiri di pinggir trotoar Kala sore, Langit mulai terlihat kekuningan Desis daun memecah keheningan Dua bibir masih saling terbungkam Kala sore, Daun gugur diterpa angin Kicau burung meramaikan sepi Dua pasang mata menatap lirih Kala sore, Matahari mulai menghilang Seperti petang akan segera datang Dua pasang insan saling meninggalkan

Hapuslah Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu

Aku jadi ingin melakukan hal yang sama setelah membaca tulisan milik Hamsad Rangkuti yang berjudul "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu," aku begitu terlarut dengan tulisan itu. Dengan perasaan resah kuraba bibirku dengan jemari, seakan masih terasa kecupan terakhir bibirnya dibibirku. Terasa pula tangannya yang mengelus lembut rambutku ketika bibirnya masih melekat mesra dibibirku. Memang benar semua kenangan antara aku dengannya sudah kuhapus walau kadang beberapa dari memorinya muncul kembali sebagai virus yang merusak jaringan di sistem hatiku. Namun masih ada yang tertinggal dengan baik ditempatnya, bekas bibirnya yang belum terhapus masih melekat dibibirku. "Maukah kau menghapus bekas bibirnya dibibirku dengan bibirmu," seperti yang dituangkan oleh Hamsad Rangkuti dalam tulisannya, aku memperkenankanmu melakukannya untukku. Tak apa lakukanlah, kecup saja bibirku dengan bibirmu, lumatlah agar bekas bibirnya benar-benar hilang dari...

Elektron

Berputar elektron, seperti muatan listrik bergerak lainnya, membuat medan magnet di sekitar mereka. Akulah medan magnet itu. Bahwa medan magnet memengaruhi cara elektron mengatur diri dalam atom dan bagaimana mereka bereaksi satu ssama lain. Seperti aku memengaruhimu, perlahan masuk dalam hidupmu, perlahan mencampuri segala urusmu, hingga yang kau ingat hanya aku, bukan dirinya sebagai milikmu.

Sepertinya Penulis Jatuh Cinta

Selamat malam hujan, aku sedang  mendengarkan suara rintikmu dari balik selimutku. Hujan, rasanya sudah lama sekali aku sibuk dengan rutinitas yang menyita waktu hingga aku tak sempat menyapamu dikala kau berlalu beberapa saat kemarin, bahkan aku mengabaikan sedikit banyak imajinasi yang biasanya menjadi alat menyampaikan perasaanku. Aku lupa cara berkata-kata dan mengatur diksi yang baik pada tulisanku, terlihat berantakan serta tak beraturan pada setiap kata yang kutuliskan. Bagaimana aku menyampaikan bahagiaku ini hujan, aku takut perkataanku salah dan tak terdengar indah. Harusnya jika aku bahagia, para pembacaku juga turut bahagia, aku takut malah menuliskan hal yang begitu melankolis diatas bahagiaku. Ah makin lama makin penuh gurauan saja, aku pun tak mengerti dengan pasti harus mengawali cerita ini dari mana. Hujan, aku bahagia. Bahagiaku karena kutemui sosok yang merasa bahagia karena hadirku. Hujan ada lagi, ternyata masih ada sosok yang merasa bahagia jika bersamaku...