Lagi, lagi, dan lagi wanita itu dibuat risau oleh perasaan nya. Bahkan angin yang bertiup pun tàk dapat mengerti hal itu.
Hanya saja ia tau pasti, bukankah jika masalah pasangan Tuhan akan memberikan pasangan yang baik untuk orang yang baik begitu pula sebaliknya.
Lalu, kini apa masalah bagi dirinya??
Pria yang dicintainya kini difikirnya mulai meragukannya setelah tau banyak hal mengenai dirinya.
Ia hanya berfikir apa hak pria itu meragukan dirinya, bukankah jika Tuhan telah menyandinģkan berarti memang sudah ada takdirnya tersendiri. Mengapa pria itu tak berfikir, berkaca, dan mengintropeksi dirinya sendiri.
Apakah ia sudah begitu baik dan sempurnanya hingga pria itu bersikap tidak adil kepada wanitanya.
Tuhan, wanita itu sadar dirinya memang jauh dari kata baik tapi terbersit dalam hatinya ia selalu ingin merubah dirinya menjadi sosok yang lebih baik, bahkan suàtu waktu sebelum masa kini ia pernah meninggalkan pria yang amat dicintainya hanya karena ingin benar-benar merubah diri.
Namun ditengah perjàlanan itu ia bertemu pria itu, pria yang kini meragukannya. Padahal awalnya ia berpikir pria itu adalah malaikat baik yang akan bersedia menerima segala kekurangannya dan mendampinginya selama ia ingin berubah. Namun nyatanya tidak demikian. Lagi, lagi, dan lagi pemikirannya salah.
Bukannya ia terlalu peka dan merasa benar oleh pendapatnya ini, hanya saja memang wanita itu tau, ia punya hati dan bisa merasakannya.
Ia sadar prianya berubah arah secara cepat, ia merasa terintimidasi, ia tau tatapannya kini berbeda, ia pun merasakan peluknya tak lagi sehangat biasanya, bahkan suasana yang terbangun disekitar mereka tak lagi terasa bahagia.
Begitu menyedihkan, wanita ini bersedih sendiri, hatinya terluka dalam namun ia hanya bisa diam. Melihat apa yang akan terjadi nanti, pasrah akan semua yg nanti terjadi.
Apakah pria yang dicintainya itu akan sadar dan tetap menggenggam tangannya atau malah benar-benar berjalan mundur menjauhinya. Ia tak tau hal itu hanya saja ia tau ada yang harus dilepaskan untuk tau rasanya lega dan ada yang harus pergi untuk tau rasanya menyesal.
Hanya saja ia tau pasti, bukankah jika masalah pasangan Tuhan akan memberikan pasangan yang baik untuk orang yang baik begitu pula sebaliknya.
Lalu, kini apa masalah bagi dirinya??
Pria yang dicintainya kini difikirnya mulai meragukannya setelah tau banyak hal mengenai dirinya.
Ia hanya berfikir apa hak pria itu meragukan dirinya, bukankah jika Tuhan telah menyandinģkan berarti memang sudah ada takdirnya tersendiri. Mengapa pria itu tak berfikir, berkaca, dan mengintropeksi dirinya sendiri.
Apakah ia sudah begitu baik dan sempurnanya hingga pria itu bersikap tidak adil kepada wanitanya.
Tuhan, wanita itu sadar dirinya memang jauh dari kata baik tapi terbersit dalam hatinya ia selalu ingin merubah dirinya menjadi sosok yang lebih baik, bahkan suàtu waktu sebelum masa kini ia pernah meninggalkan pria yang amat dicintainya hanya karena ingin benar-benar merubah diri.
Namun ditengah perjàlanan itu ia bertemu pria itu, pria yang kini meragukannya. Padahal awalnya ia berpikir pria itu adalah malaikat baik yang akan bersedia menerima segala kekurangannya dan mendampinginya selama ia ingin berubah. Namun nyatanya tidak demikian. Lagi, lagi, dan lagi pemikirannya salah.
Bukannya ia terlalu peka dan merasa benar oleh pendapatnya ini, hanya saja memang wanita itu tau, ia punya hati dan bisa merasakannya.
Ia sadar prianya berubah arah secara cepat, ia merasa terintimidasi, ia tau tatapannya kini berbeda, ia pun merasakan peluknya tak lagi sehangat biasanya, bahkan suasana yang terbangun disekitar mereka tak lagi terasa bahagia.
Begitu menyedihkan, wanita ini bersedih sendiri, hatinya terluka dalam namun ia hanya bisa diam. Melihat apa yang akan terjadi nanti, pasrah akan semua yg nanti terjadi.
Apakah pria yang dicintainya itu akan sadar dan tetap menggenggam tangannya atau malah benar-benar berjalan mundur menjauhinya. Ia tak tau hal itu hanya saja ia tau ada yang harus dilepaskan untuk tau rasanya lega dan ada yang harus pergi untuk tau rasanya menyesal.
Aku yang menulis ini tau benar perasaan wanita itu
dan aku berharap pria itu membaca ini
aku pun berharap pria itu tidak berjalan mundur meninggalkannya
Komentar
Posting Komentar