Hallo Past...
Masih bolehkan aku menyapamu, maaf aku hadir disaat seperti ini, sungguh aku hanya ingin menyapa lewat tulisan ini dan tak ada maksud lain. Lagi pula aku tau kau takkan pernah membaca ini, karena aku masih ingat benar kau sama sekali tak peduli pada kegemaranku yang gila akan imajinasi ini.
Iya kamu tak seperti dia Past, dia begitu suka membaca tulisan-tulisanku, ia begitu memperhatikan cerita-ceritaku, ia bahkan sering menantikan cerita dariku, ia juga sering menanyakan hal mengenai kegemaranku ini. Tapi hal itu sudah tak ada lagi Past, dia sudah tak peduli tentang segalanya.
Maaf Past, seharusnya aku tak membandingkan kamu dengannya, karena kalian memang berbeda, kesamaannya hanyalah kalian adalah pria yang kucintai begitu dalam, dan perbedaannya kamu adalah cinta dari masalaluku yang kutinggalkan, dan dia adalah cintaku yang kini meninggalkan.
Jika saat ini kamu tau kondisiku pasti kamu ingin menertawakannya Past, ia tak apa tertawalah sepuasmu, aju takkan marah ataupun tersinggung karenanya. Aku memang pantas kau tertawakan Past, begitu konyol bukan hidupku ini. Aku rasa ini adalah karma untukku Past karena diwaktu kemarin aku begitu menyakitimu. Maafkan aku Past, aku menyesali segalanya dengan teramat sangat.
Past, aku merindukanmu. Aku berkata seperti ini tiada maksud untyk memintamu hadir kembali, aku hanya rindu keberadaanmu yang selalu bisa menenangkanku dan membuat segalanya jadi lebih baik. Aku sedang terluka Past, aku ditinggalkan oleh pria yang menjadi alasanku melepaskanmu. Kini aku begitu menyedihkan Past.
Past?? Tahukah kamu ini sudah memasuki bulan agustus. Kamu taukan biasanya bulan ini selalu menjadi bulan penuh kebahagiaan untukku setiap tahunnya. Tahun kemarin dibulan ini aku masih merayakan ulang tahunku bersamamu, kita juga merayakan aniversarry 4tahun hubungan kita.
Tapi kali ini segalanya berbeda Past, aku tak ingin dan tak bermaksud untuk untuk mengajakmu mengulang segalanya. Aku hanya ingin bercerita, agustus kali ini rasanya begitu menyedihkan untukku. Aku tak ingin melalui bulan ini tanpa kisah indah seperti biasanya. Aku tak bisa merusak bulan keberkahanku ini Past.
Tapi apakah kau tau Past?? Hari ini tepat sepuluh hari aku berpisah dengannya, sama seperti hari-hari kemarin. Aku masih menderita karena rindu, aku masih tersakiti oleh perpisahan ini. Dan apakah kau masih ingat Past?? sepuluh hari kedepan adalah hari ylang tahunku.
Aku sedih jika membayangkan hari itu akan berlalu dengan buruk. Aku tak mengharapkan apapun Past dihari itu. Aku hanya ingin bahagia, aku hanya ingin melewatinya tanpa rasa sedih seperti yang kualami saat ini.
Tapi siapa Past yang akan mengindahkan hari itu?? Tak ada kamu sekarang. Tak ada lagi yang akan menelponku tengah malam hanya untuk jadi orang pertama yang menyambut pertambahan umurku.
Past, aku pun tak ingin kamu. Aku ingin dia ada disampungku. Tak perlu kejutan atau hal semacamnya, aku hanya perlu ia tetap disampingku tanpa pernah pergi lagi.
Aku cinta dia Past, sama seperti aku cinta kamu dulu.
Past, kalau boleh aku meminta padamu. Tolong, panjatkan do'a pada Tuhan untuk kebahagiaanku dihari itu. Tak apa kan aku meminta, aku hanya ingin kau berdoa untukku sama seperti aku memanjatkan doa untukmu.
Walau kita tak lagi bersama, walau hatiku sudah berbeda, tapi aku tak melupakanmu Past, namamu masih sering kusebut dalam doa walau tak sesering namanya. Aku hanya mengharapkan kuta sama-sama berbahagia walau tak bersama.
Past, maaf aku baru berani menyapamu saat ini, kemarin aku begitu menghargai perasaan kekasihku, aku tak ingin menyakitinya dengan membicarakanmu. Tapi kini apa gunanya aku memikirkan perasaannya Past. Dia saja sudah tek peduli dengan perasaanku. Dia bahkan menghancurkan hatiku sampai remuk, lagi pula aku bukan kekasihnya lagi sejak hari itu ia pergi tanpa lambaian tangan.
Past, maaf lagi aku banyak berceloteh hari ini. Aku hanya merasa malu padamu atas kondisiku kini.
Aku rindu kamu Past, aku rindu keberadaanmu yang selalu menguatkanku.
Kamu tau Past?? Sampai saat ini kamu masih pria terbaik dalam hidupku, walau sudah banyak yang datang dan pergi setelah kamu.
Masih bolehkan aku menyapamu, maaf aku hadir disaat seperti ini, sungguh aku hanya ingin menyapa lewat tulisan ini dan tak ada maksud lain. Lagi pula aku tau kau takkan pernah membaca ini, karena aku masih ingat benar kau sama sekali tak peduli pada kegemaranku yang gila akan imajinasi ini.
Iya kamu tak seperti dia Past, dia begitu suka membaca tulisan-tulisanku, ia begitu memperhatikan cerita-ceritaku, ia bahkan sering menantikan cerita dariku, ia juga sering menanyakan hal mengenai kegemaranku ini. Tapi hal itu sudah tak ada lagi Past, dia sudah tak peduli tentang segalanya.
Maaf Past, seharusnya aku tak membandingkan kamu dengannya, karena kalian memang berbeda, kesamaannya hanyalah kalian adalah pria yang kucintai begitu dalam, dan perbedaannya kamu adalah cinta dari masalaluku yang kutinggalkan, dan dia adalah cintaku yang kini meninggalkan.
Jika saat ini kamu tau kondisiku pasti kamu ingin menertawakannya Past, ia tak apa tertawalah sepuasmu, aju takkan marah ataupun tersinggung karenanya. Aku memang pantas kau tertawakan Past, begitu konyol bukan hidupku ini. Aku rasa ini adalah karma untukku Past karena diwaktu kemarin aku begitu menyakitimu. Maafkan aku Past, aku menyesali segalanya dengan teramat sangat.
Past, aku merindukanmu. Aku berkata seperti ini tiada maksud untyk memintamu hadir kembali, aku hanya rindu keberadaanmu yang selalu bisa menenangkanku dan membuat segalanya jadi lebih baik. Aku sedang terluka Past, aku ditinggalkan oleh pria yang menjadi alasanku melepaskanmu. Kini aku begitu menyedihkan Past.
Past?? Tahukah kamu ini sudah memasuki bulan agustus. Kamu taukan biasanya bulan ini selalu menjadi bulan penuh kebahagiaan untukku setiap tahunnya. Tahun kemarin dibulan ini aku masih merayakan ulang tahunku bersamamu, kita juga merayakan aniversarry 4tahun hubungan kita.
Tapi kali ini segalanya berbeda Past, aku tak ingin dan tak bermaksud untuk untuk mengajakmu mengulang segalanya. Aku hanya ingin bercerita, agustus kali ini rasanya begitu menyedihkan untukku. Aku tak ingin melalui bulan ini tanpa kisah indah seperti biasanya. Aku tak bisa merusak bulan keberkahanku ini Past.
Tapi apakah kau tau Past?? Hari ini tepat sepuluh hari aku berpisah dengannya, sama seperti hari-hari kemarin. Aku masih menderita karena rindu, aku masih tersakiti oleh perpisahan ini. Dan apakah kau masih ingat Past?? sepuluh hari kedepan adalah hari ylang tahunku.
Aku sedih jika membayangkan hari itu akan berlalu dengan buruk. Aku tak mengharapkan apapun Past dihari itu. Aku hanya ingin bahagia, aku hanya ingin melewatinya tanpa rasa sedih seperti yang kualami saat ini.
Tapi siapa Past yang akan mengindahkan hari itu?? Tak ada kamu sekarang. Tak ada lagi yang akan menelponku tengah malam hanya untuk jadi orang pertama yang menyambut pertambahan umurku.
Past, aku pun tak ingin kamu. Aku ingin dia ada disampungku. Tak perlu kejutan atau hal semacamnya, aku hanya perlu ia tetap disampingku tanpa pernah pergi lagi.
Aku cinta dia Past, sama seperti aku cinta kamu dulu.
Past, kalau boleh aku meminta padamu. Tolong, panjatkan do'a pada Tuhan untuk kebahagiaanku dihari itu. Tak apa kan aku meminta, aku hanya ingin kau berdoa untukku sama seperti aku memanjatkan doa untukmu.
Walau kita tak lagi bersama, walau hatiku sudah berbeda, tapi aku tak melupakanmu Past, namamu masih sering kusebut dalam doa walau tak sesering namanya. Aku hanya mengharapkan kuta sama-sama berbahagia walau tak bersama.
Past, maaf aku baru berani menyapamu saat ini, kemarin aku begitu menghargai perasaan kekasihku, aku tak ingin menyakitinya dengan membicarakanmu. Tapi kini apa gunanya aku memikirkan perasaannya Past. Dia saja sudah tek peduli dengan perasaanku. Dia bahkan menghancurkan hatiku sampai remuk, lagi pula aku bukan kekasihnya lagi sejak hari itu ia pergi tanpa lambaian tangan.
Past, maaf lagi aku banyak berceloteh hari ini. Aku hanya merasa malu padamu atas kondisiku kini.
Aku rindu kamu Past, aku rindu keberadaanmu yang selalu menguatkanku.
Kamu tau Past?? Sampai saat ini kamu masih pria terbaik dalam hidupku, walau sudah banyak yang datang dan pergi setelah kamu.
Tapi tetap kamu Past sosok yang terbaik dalam memperlakukanku dan mencintaiku. Belum ada yang menggantikanmu Past. Kamu tetap Tuan egois terbaik yang menjadi Malaikat Penjagaku.
Dariku wanita Tak tau diri
yang merindukanmu sesaat tadi.
Komentar
Posting Komentar