Aku ingin menjadi bongkahan batu berlian walaupun kini aku hanyalah butiran debu jalanan yang akan hilang saat tersapu hujan.
Aku ini apa??
Hanya debu yang bergerak kesana kemari mengikuti hembusan angin, bagaikan hama yang tanpa pestisida tak bisa mati, mirip parasit yang hanya menumpang makan pada tumbuhan lain, merebut sari pati tanpa punya hati.
Aku takut pada pemangsa, karena aku tak kuat seperti predator lain, aku payah.
Aku terlalu melankolis, terlalu memperkeruh suasana hati dengan menganggap kenyataan yang ada terlalu menyedihkan.
Aku ingin berontak tapi aku takut dibilang tak tau diri lagi. Aku ingin marah tapi terkadang mereka terlalu murah hati, akunya saja yang lagi-lagi tak tau diri. Aku ingin pergi tapi aku tak punya tujuan, aku takut malu jika nanti kembali, lagi-lagi aku akan dibilang tak tau diri. Aku ingin kabur tapi takut tak ada yang akan menghibur.
Lalu aku bolehnya apa?? Lalu aku bisanya apa??
Aku ingin menangis saja rasanya, itu hal menyedihkan yang paling menyenangkan. Sedikit menumpahkan air asin dari kelopak mata ini bisa agak menetralisir pahitnya hidup bagiku, walaupun setelahnya malah menjadi tawar dan tak ada rasa.
Tapi lagi-lagi aku tak bisa bebas, menangis pun tak boleh!
Dia melarangku! Padahal dadaku sudah sesak dan aku hampir mati!
Aku harus apa sekarang, aku butuh asupan kekuatan agar aku lebih tangguh untuk bermain peran seperti kemarin yang berlagak bagaikan pahlawan super.
Aku sepertinya terlalu jera sampai-sampai bicara seperti orang sakit jiwa yang tidak gila. Baiklah sepertinya aku sudah hampir gila. Hilang akal sepertinya akan lebih membahagiakan dari pada aku begini terus dipermainkan oleh akal pikiran.
Sudahlah percuma! Aku mau bilang apa saja tetap saja mereka bilang lagi-lagi tak tau diri, atau tak dihiraukan karena sudah dianggap sakit jiwa.
Tak seperti mereka yang terserah mau apa saja, aku hanya bisa bermusuhan dengan perasaan ketika mau apa saja. Aku masih takut dibilang tak tau diri, tak ada pikiran atau apalah.
Aku ingin cemburu! Bolehkah aku cemburu ??
Aku cemburu pada kalian yang tertawa sungguhan sejak kemarin sedangkan aku lupa apa itu yang namanya tertawa, yang ku tau tertawa itu hanya sekedar "hahahahaa".
Aku cemburu pada kalian yang tau caranya menikmati hidup dengan sungguhan sedangkan aku bahkan tak tau jiwa ini masih hidup atau tidak.
Aku cemburu pada kalian yang punya rasa bahagia sedangkan aku sudah tak bisa bedakan mana bahagia mana kemunafikan.
Pokoknya aku cemburu!
Aku ini apa??
Hanya debu yang bergerak kesana kemari mengikuti hembusan angin, bagaikan hama yang tanpa pestisida tak bisa mati, mirip parasit yang hanya menumpang makan pada tumbuhan lain, merebut sari pati tanpa punya hati.
Aku takut pada pemangsa, karena aku tak kuat seperti predator lain, aku payah.
Aku terlalu melankolis, terlalu memperkeruh suasana hati dengan menganggap kenyataan yang ada terlalu menyedihkan.
Aku ingin berontak tapi aku takut dibilang tak tau diri lagi. Aku ingin marah tapi terkadang mereka terlalu murah hati, akunya saja yang lagi-lagi tak tau diri. Aku ingin pergi tapi aku tak punya tujuan, aku takut malu jika nanti kembali, lagi-lagi aku akan dibilang tak tau diri. Aku ingin kabur tapi takut tak ada yang akan menghibur.
Lalu aku bolehnya apa?? Lalu aku bisanya apa??
Aku ingin menangis saja rasanya, itu hal menyedihkan yang paling menyenangkan. Sedikit menumpahkan air asin dari kelopak mata ini bisa agak menetralisir pahitnya hidup bagiku, walaupun setelahnya malah menjadi tawar dan tak ada rasa.
Tapi lagi-lagi aku tak bisa bebas, menangis pun tak boleh!
Dia melarangku! Padahal dadaku sudah sesak dan aku hampir mati!
Aku harus apa sekarang, aku butuh asupan kekuatan agar aku lebih tangguh untuk bermain peran seperti kemarin yang berlagak bagaikan pahlawan super.
Aku sepertinya terlalu jera sampai-sampai bicara seperti orang sakit jiwa yang tidak gila. Baiklah sepertinya aku sudah hampir gila. Hilang akal sepertinya akan lebih membahagiakan dari pada aku begini terus dipermainkan oleh akal pikiran.
Sudahlah percuma! Aku mau bilang apa saja tetap saja mereka bilang lagi-lagi tak tau diri, atau tak dihiraukan karena sudah dianggap sakit jiwa.
Tak seperti mereka yang terserah mau apa saja, aku hanya bisa bermusuhan dengan perasaan ketika mau apa saja. Aku masih takut dibilang tak tau diri, tak ada pikiran atau apalah.
Aku ingin cemburu! Bolehkah aku cemburu ??
Aku cemburu pada kalian yang tertawa sungguhan sejak kemarin sedangkan aku lupa apa itu yang namanya tertawa, yang ku tau tertawa itu hanya sekedar "hahahahaa".
Aku cemburu pada kalian yang tau caranya menikmati hidup dengan sungguhan sedangkan aku bahkan tak tau jiwa ini masih hidup atau tidak.
Aku cemburu pada kalian yang punya rasa bahagia sedangkan aku sudah tak bisa bedakan mana bahagia mana kemunafikan.
Pokoknya aku cemburu!
Komentar
Posting Komentar