Langsung ke konten utama

Diam ya, aku rindu kamu

Aku lagi sedih,  dan aku juga gak tau pasti kenapa. Iya aku jadi bingung gini sekarang harus apa.
Aku gak ngerti kenapa masalah yang ujung-ujungnya soal cinta itu gak ada habisnya.
Aku mau marah tapi aku cinta kamu,  terus aku gak bisa marah lama-lama tapi aku masih kesel jadi mendingan aku diem aja.
Tadi sore gerimis,  tapi waktu aku pulang kerumah jalannya basah semua,  kata ibu dirumah ujan deres banget.  Tau gitu tadi aku pulang waktu ujan lagi deres-deresnya,  aku pengen ujan-ujanan, aku pengen basah,  aku kangen ujan,  sama kayak aku kangen kamu.
Aku lagi mikir tadi,  kenapa aku sayang kamu,  aku juga gak ngerti,  padahal kamunya nyebelin gitu,  banget pokoknya lah gitu.
Oh yaa,  tadi aku baca novel,  terus dinovel itu cowoknya namanya dilan,  ceweknya namanya milea.
Dilan bilang gini ke milea "gak apa-apa aku gak pacaran juga sama kamu, deh", terus dilan bikang lagi "asal kamu masih ada dibumi itu udah cukup buat aku,  aku udah seneng". Aku juga mau bilang gitu ah ke kamu,  tapi mau aku tambahin gini kalimatnya "yang penting kamu ada dibumi buat hidup sama aku nanti sampe buminya runtuh", aku egois ya??  Iya aku tau kok aku egois,  makanya aku mau minta maaf.
Maafin aku ya!
Aku kesel,  aku heran kenapa kita jadi aneh gini,  diem-dieman udah kayak pada gak butuh lagi,  peduli aja enggak.
Padahal aku mau bilang kalo aku rindu,  tapi kamunya udah gak mau aku lagi,  malah bilangnya aku yang beda,  padahal kamu duluan yang tiba-tiba berubah jadi alien gitu,  aneh !
Kamu,  awas hati-hati ya bukannya aku kepedean,  tapi kalo kamu cuekin aku nanti akunya diperhatiin orang,  kamu gak cemburu gitu??  Tadi aja aku diliatin orang,  gak tau siapa kayak mau nagih utang ngeliatinnya dari kaki sampe kepala,  tadinya aku takut,  tapi aku coba nenangin hati aku terus ngomong sama diri sendiri seolah aku ngomong sama si penagih utang itu "kenapa liat-liat, aku kan gak punya utang sama kamu,  jangan suka aku juga,  aku punya AKA (sebut aja gitu) yang siap ngelindungin aku kapan aja,  jangankan kamu,  semut yang nyakitin aku aja dia bunuh".
Terus dalam hati aku bilang lagi "kayaknya hampir gila gara-gara kangen kamu".
udah ah capek ceritanya,  kamu selamat tidur ya, aku rindu kamu juga!.  Jangan komentar apa-apa,  cukup diem sambil senyum aja disana.



aku rindu kamu 
AKA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketidaksengajaan Yang Diatur Tuhan

Aku tak tau ingin memulai ini dari mana. Banyak yang kurasakan, ingin kusampaikan, hingga jadi membingungkan untuk ku aksarakan. Sayang, sebelum bertemu denganmu aku sudah menjadi seorang pemimpi, sama halnya denganmu berkhayal terasa menyenangkan bagiku. Hanya saja mungkin haluan khayalan kita yang berbeda, kamu yang terlalu fantasy sedangkan aku terlalu fiksi. Aku punya banyak mimpi yang kata orang hanya bisa jadi imajinasi, tapi bagiku semua mimpi itu harus lebih nyata dari sekedar imajinasi. Bahagia, ia memang banyak dari sebabnya adalah ketika aku sedang bermimpi, berkhayal, berandai-andai tentang segala sesuatunya yang terlihat indah serta membahagiakan. Taukah kamu sayang, akhir-akhir ini aku banyak melibatkanmu dalam mimpi itu. Mungkin jika kuceritakan akan terdengar terlalu berlebihan, tapi sungguh bahwa segalanya amat menyenangkan kurasakan. Pernah kubilang bukan, bahwa aku lelah untuk memulai lagi, ku ingatkan sedikit, percakapan itu kita lakukan di pinggiran...

Kala Sore

Kala sore, Jalan itu terasa lengang Walaupun satu dua masih berlalu lalang Dua pasang kaki berdiri di pinggir trotoar Kala sore, Langit mulai terlihat kekuningan Desis daun memecah keheningan Dua bibir masih saling terbungkam Kala sore, Daun gugur diterpa angin Kicau burung meramaikan sepi Dua pasang mata menatap lirih Kala sore, Matahari mulai menghilang Seperti petang akan segera datang Dua pasang insan saling meninggalkan

Hapuslah Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu

Aku jadi ingin melakukan hal yang sama setelah membaca tulisan milik Hamsad Rangkuti yang berjudul "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu," aku begitu terlarut dengan tulisan itu. Dengan perasaan resah kuraba bibirku dengan jemari, seakan masih terasa kecupan terakhir bibirnya dibibirku. Terasa pula tangannya yang mengelus lembut rambutku ketika bibirnya masih melekat mesra dibibirku. Memang benar semua kenangan antara aku dengannya sudah kuhapus walau kadang beberapa dari memorinya muncul kembali sebagai virus yang merusak jaringan di sistem hatiku. Namun masih ada yang tertinggal dengan baik ditempatnya, bekas bibirnya yang belum terhapus masih melekat dibibirku. "Maukah kau menghapus bekas bibirnya dibibirku dengan bibirmu," seperti yang dituangkan oleh Hamsad Rangkuti dalam tulisannya, aku memperkenankanmu melakukannya untukku. Tak apa lakukanlah, kecup saja bibirku dengan bibirmu, lumatlah agar bekas bibirnya benar-benar hilang dari...

Elektron

Berputar elektron, seperti muatan listrik bergerak lainnya, membuat medan magnet di sekitar mereka. Akulah medan magnet itu. Bahwa medan magnet memengaruhi cara elektron mengatur diri dalam atom dan bagaimana mereka bereaksi satu ssama lain. Seperti aku memengaruhimu, perlahan masuk dalam hidupmu, perlahan mencampuri segala urusmu, hingga yang kau ingat hanya aku, bukan dirinya sebagai milikmu.

Sepertinya Penulis Jatuh Cinta

Selamat malam hujan, aku sedang  mendengarkan suara rintikmu dari balik selimutku. Hujan, rasanya sudah lama sekali aku sibuk dengan rutinitas yang menyita waktu hingga aku tak sempat menyapamu dikala kau berlalu beberapa saat kemarin, bahkan aku mengabaikan sedikit banyak imajinasi yang biasanya menjadi alat menyampaikan perasaanku. Aku lupa cara berkata-kata dan mengatur diksi yang baik pada tulisanku, terlihat berantakan serta tak beraturan pada setiap kata yang kutuliskan. Bagaimana aku menyampaikan bahagiaku ini hujan, aku takut perkataanku salah dan tak terdengar indah. Harusnya jika aku bahagia, para pembacaku juga turut bahagia, aku takut malah menuliskan hal yang begitu melankolis diatas bahagiaku. Ah makin lama makin penuh gurauan saja, aku pun tak mengerti dengan pasti harus mengawali cerita ini dari mana. Hujan, aku bahagia. Bahagiaku karena kutemui sosok yang merasa bahagia karena hadirku. Hujan ada lagi, ternyata masih ada sosok yang merasa bahagia jika bersamaku...