Tau apa aku soal hatimu, yang aku tau ini hanya tentang hatiku yang sedari tadi sesak karena suatu hal yang juga tak kumengerti.
Langit gelap, angin berhembus sesuka hati menerpa pepohonan diluar.
Aku benci mulutku kaku saat pulang tadi, aku benci kita yang seperti itu.
Sepertinya sebentar lagi hujan, ibuku tadi bertanya apakah aku diantar olehmu?
Ibuku khawatir kamu akan terjebak hujan diluar, ia marah karena tak mempersilahkanmumasuk.
Kupikir apa peduliku, kini saja aku terjebak hujan diarea pelupuk mata dan kamu saja tak peduli.
Apa aku mau tau, tidak!
Basah, petir, hujan, angin, dingin, atau apa terserahlah itu urusanmu. (tapi aku khawatir barusan ada petir, hujan pun tiba-tiba deras, kamu sudah sampai belum).
Kecewa, amat mengecewakan.
Aku tau aku ini siapa, aku bukan wanita baik dan bukan juga dari keluarga yang bisa dikatakan baik. Entah hanya perasaanku atau memang benar tapi sejak kemarin, sejak pertanyaan itu terlontar, aku merasa segalanya berubah pada detik itu juga.
Dan aku tak bisa berbuat apa-apa, hanya menerka-nerka.
Kini kebohongan mulai merajalela pula, dan rasa percaya luntur seketika. Janji dan harapan hilang dari pandangan secara bersamaan.
Dan aku fikir, sebenarnya kita ini bagaimana ?
Kufikir sedang tidak baik, tapi aku tak ingin percaya karena aku tak ingin jadi sulit untuk hatiku.
Hatiku sudah terlanjur cinta kamu, dan hatiku tak sanggup untuk memikirkan segala kemungkinan buruk yang ada. Karena hatiku pernah tau segalanya akan sangat menyakitkan pada kenyataannya.
Sedih, sungguh begitu sedih, hanya tak ingin menunjukkannya.
Aku butuh banyak penjelasan, aku butuh kejelasan, dan aku butuh yang tidak mentakitkan.
"hujan?? Apa kabarmu, aromamu menyeruak saat baru saja menetes ditanah yang berdebu. Namun aku yakin kau segar. Hujan?? Aku sedang tidak baik, aku menyedihkan, aku menunggu untuk dimengerti tapi ia tak mau mengerti, aku menunggu penjelasan tapi ia tak mau memberi penjelasan. Aku sesak, ingin menangis, tapi aku malu. Apa aku terlalu tak tai diri selama ini, aku kaku, aku bisu, aku lelah hujan, aku mau dia tau".
Langit gelap, angin berhembus sesuka hati menerpa pepohonan diluar.
Aku benci mulutku kaku saat pulang tadi, aku benci kita yang seperti itu.
Sepertinya sebentar lagi hujan, ibuku tadi bertanya apakah aku diantar olehmu?
Ibuku khawatir kamu akan terjebak hujan diluar, ia marah karena tak mempersilahkanmumasuk.
Kupikir apa peduliku, kini saja aku terjebak hujan diarea pelupuk mata dan kamu saja tak peduli.
Apa aku mau tau, tidak!
Basah, petir, hujan, angin, dingin, atau apa terserahlah itu urusanmu. (tapi aku khawatir barusan ada petir, hujan pun tiba-tiba deras, kamu sudah sampai belum).
Kecewa, amat mengecewakan.
Aku tau aku ini siapa, aku bukan wanita baik dan bukan juga dari keluarga yang bisa dikatakan baik. Entah hanya perasaanku atau memang benar tapi sejak kemarin, sejak pertanyaan itu terlontar, aku merasa segalanya berubah pada detik itu juga.
Dan aku tak bisa berbuat apa-apa, hanya menerka-nerka.
Kini kebohongan mulai merajalela pula, dan rasa percaya luntur seketika. Janji dan harapan hilang dari pandangan secara bersamaan.
Dan aku fikir, sebenarnya kita ini bagaimana ?
Kufikir sedang tidak baik, tapi aku tak ingin percaya karena aku tak ingin jadi sulit untuk hatiku.
Hatiku sudah terlanjur cinta kamu, dan hatiku tak sanggup untuk memikirkan segala kemungkinan buruk yang ada. Karena hatiku pernah tau segalanya akan sangat menyakitkan pada kenyataannya.
Sedih, sungguh begitu sedih, hanya tak ingin menunjukkannya.
Aku butuh banyak penjelasan, aku butuh kejelasan, dan aku butuh yang tidak mentakitkan.
"hujan?? Apa kabarmu, aromamu menyeruak saat baru saja menetes ditanah yang berdebu. Namun aku yakin kau segar. Hujan?? Aku sedang tidak baik, aku menyedihkan, aku menunggu untuk dimengerti tapi ia tak mau mengerti, aku menunggu penjelasan tapi ia tak mau memberi penjelasan. Aku sesak, ingin menangis, tapi aku malu. Apa aku terlalu tak tai diri selama ini, aku kaku, aku bisu, aku lelah hujan, aku mau dia tau".
Heyy readers, sorry ceritanya ambigu, author lagi kehilangan semangat nih ^_^
Komentar
Posting Komentar