Langsung ke konten utama

Dear Diary

Dear Diary.. 

Hey gadis, yang kuat ya, ingat Allah gak akan pernah kasih kamu masalah diluar batas kemampuan kamu. Mungkin Allah pengen dengan cara kayak gini kamu bisa lebih deket sama dia. 
Masalah dia pergi biarin aja, dia pasti nyesel kok udah ngelepasin wanita berharga yang Allah sayang. Pikir aja dia bukan yang terbaik, karena kalau dia baik gak akan mungkin dia tega buat hati kamu patah begini. 
Anggep aja dia cuman pemain figuran yang kemarin-kemarin maksa buat jadi pemeran utama dihidup kamu. 
Ngerti kan cantik? Kamu pasti dapat yang lebih baik dari dia, tapi gak sekarang. Anggap aja Allah mau liat kesabaran kamu supaya Dia bisa milih yang benar-benar terbaik untuk kamu. 
Sekarang kamu harus lanjutin hidup kamu dengan baik, belajar yang rajin supaya gak kejadian lagi dibodohin sama lelaki hehe. 
Cari kebahagiaan yang pasti untuk kamu, dan jangan pernah berharap kalo kamu takut kecewa, karena ngarepin seseorang yang gak bisa diharepin itu pasti bakal mengecewakan. 
Nah sekarang ayo sadar, hidup kamu terlalu berharga buat sedih sampai berlarut-larut karena ditinggalin dia. Mendingan sekarang ayo kita susun lagi hati kamu yang berserakan tadi, kamu harus tunjukin kalo kamu bisa tanpa dia yang sekarang bisa kamu anggap cuma butiran debu itu. 
Kamu harus buktiin ke Allah kalo kamu masih kuat buat ngadepin masalah kayak gini, kamu juga harus siap kalo bakal ada hal yang lebih berat dari ini, nanti. 
Kamu tau kan bakal ada kebahagiaan yang luar biasa setelah adanya kesedihan yang luar biasa pula. Allah itu adil cantik, Dia akan membalas segala hal yang kamu lalui dan rasakan secara impas dan terkadang lebih. Seperti kesusahan yang dilewati menjadi kebahagiaan. Atau kesombongan dengn hukuman. Jadi bila ada yang menyakitimu tak perlu kamu repot-repot dan mengotori tanganmu untuk membalasnya. Allah pasti bersedia untuk memberikan rasa sakit yang sama seperti yang kau rasakan kepada orang yang menyakitimu itu. 
Kamu mengerti kan cantik, sudahlah mari usap air matamu itu. Jangan mengubah kecantikan yang Allah berikan dengan membuat wajahmu jadi bengkak hanya karena sedih ditinggalkan seorang pria. 
Banyak yang rindu senyummu, banyak yang peduli padamu, dan banyak yang mengharapkanmu diantara mereka. Jangan buat mereka ikut bersedih dengan melihat kondisimu yang seperti ini. 
Jangan membenci dirimu karena kesalahan yang pernah kau lakukan, semua itu hanya sedikit dari banyak contoh agar kau belajar untuk tidak mengulanginya lagi. 
Jangan membenci dirimu sendiri, karena kamu istimewa cantik. 





Sekarang aku tau aku istimewa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketidaksengajaan Yang Diatur Tuhan

Aku tak tau ingin memulai ini dari mana. Banyak yang kurasakan, ingin kusampaikan, hingga jadi membingungkan untuk ku aksarakan. Sayang, sebelum bertemu denganmu aku sudah menjadi seorang pemimpi, sama halnya denganmu berkhayal terasa menyenangkan bagiku. Hanya saja mungkin haluan khayalan kita yang berbeda, kamu yang terlalu fantasy sedangkan aku terlalu fiksi. Aku punya banyak mimpi yang kata orang hanya bisa jadi imajinasi, tapi bagiku semua mimpi itu harus lebih nyata dari sekedar imajinasi. Bahagia, ia memang banyak dari sebabnya adalah ketika aku sedang bermimpi, berkhayal, berandai-andai tentang segala sesuatunya yang terlihat indah serta membahagiakan. Taukah kamu sayang, akhir-akhir ini aku banyak melibatkanmu dalam mimpi itu. Mungkin jika kuceritakan akan terdengar terlalu berlebihan, tapi sungguh bahwa segalanya amat menyenangkan kurasakan. Pernah kubilang bukan, bahwa aku lelah untuk memulai lagi, ku ingatkan sedikit, percakapan itu kita lakukan di pinggiran...

Kala Sore

Kala sore, Jalan itu terasa lengang Walaupun satu dua masih berlalu lalang Dua pasang kaki berdiri di pinggir trotoar Kala sore, Langit mulai terlihat kekuningan Desis daun memecah keheningan Dua bibir masih saling terbungkam Kala sore, Daun gugur diterpa angin Kicau burung meramaikan sepi Dua pasang mata menatap lirih Kala sore, Matahari mulai menghilang Seperti petang akan segera datang Dua pasang insan saling meninggalkan

Hapuslah Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu

Aku jadi ingin melakukan hal yang sama setelah membaca tulisan milik Hamsad Rangkuti yang berjudul "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu," aku begitu terlarut dengan tulisan itu. Dengan perasaan resah kuraba bibirku dengan jemari, seakan masih terasa kecupan terakhir bibirnya dibibirku. Terasa pula tangannya yang mengelus lembut rambutku ketika bibirnya masih melekat mesra dibibirku. Memang benar semua kenangan antara aku dengannya sudah kuhapus walau kadang beberapa dari memorinya muncul kembali sebagai virus yang merusak jaringan di sistem hatiku. Namun masih ada yang tertinggal dengan baik ditempatnya, bekas bibirnya yang belum terhapus masih melekat dibibirku. "Maukah kau menghapus bekas bibirnya dibibirku dengan bibirmu," seperti yang dituangkan oleh Hamsad Rangkuti dalam tulisannya, aku memperkenankanmu melakukannya untukku. Tak apa lakukanlah, kecup saja bibirku dengan bibirmu, lumatlah agar bekas bibirnya benar-benar hilang dari...

Elektron

Berputar elektron, seperti muatan listrik bergerak lainnya, membuat medan magnet di sekitar mereka. Akulah medan magnet itu. Bahwa medan magnet memengaruhi cara elektron mengatur diri dalam atom dan bagaimana mereka bereaksi satu ssama lain. Seperti aku memengaruhimu, perlahan masuk dalam hidupmu, perlahan mencampuri segala urusmu, hingga yang kau ingat hanya aku, bukan dirinya sebagai milikmu.

Sepertinya Penulis Jatuh Cinta

Selamat malam hujan, aku sedang  mendengarkan suara rintikmu dari balik selimutku. Hujan, rasanya sudah lama sekali aku sibuk dengan rutinitas yang menyita waktu hingga aku tak sempat menyapamu dikala kau berlalu beberapa saat kemarin, bahkan aku mengabaikan sedikit banyak imajinasi yang biasanya menjadi alat menyampaikan perasaanku. Aku lupa cara berkata-kata dan mengatur diksi yang baik pada tulisanku, terlihat berantakan serta tak beraturan pada setiap kata yang kutuliskan. Bagaimana aku menyampaikan bahagiaku ini hujan, aku takut perkataanku salah dan tak terdengar indah. Harusnya jika aku bahagia, para pembacaku juga turut bahagia, aku takut malah menuliskan hal yang begitu melankolis diatas bahagiaku. Ah makin lama makin penuh gurauan saja, aku pun tak mengerti dengan pasti harus mengawali cerita ini dari mana. Hujan, aku bahagia. Bahagiaku karena kutemui sosok yang merasa bahagia karena hadirku. Hujan ada lagi, ternyata masih ada sosok yang merasa bahagia jika bersamaku...