Langsung ke konten utama

dilarang baper haha

please read !!!!
please heard !!!!
and please to understand !!!!

gua capek dan gua pengen ngungkapin semuanya cuman gua ga tau gimana caranya.
dari dulu yang bikin gua nyaman cuman nyampein sesuatu lewat tulisan, jadi gua nulis ini.
tulisan ini bukan dijukan untuk individu ataupun kelompok tertentu, dan bukan untuk nyindir seseorang ataupun sebagainya, jadi yg baca please jangan baper merasa ini tulisan buat dia atau apalah!!
gua cuma lagi kepenuhan beban dihati dan otak yang memorinya gak cukup buat nampung segala beban bin masalah yang ada.

you know that and i know that, gua udah hampir 20tahun buat dibilang cukup dewasa supaya gak terlalu berlebihan untuk nanggepin segala persoalan hidup.
tapi please ya ngerti kalo nyatanya gua gak sedewasa itu, okelah egois,keras kepala dan segala macem sifat ajaib yg gak bagus itu masih gua punya dan kadang meluap2 berlebihan.
terus gimana cara ngatasinnya??
gua juga gak ngerti gimana.
dan buat orang2 disekitar yang ngerasa gua ini jahat, pembuat onar, apa biang masalah, atau entahlah terserah kalian sebut gua apa.
gua minta maaf sedalam_dalamnya kalo mulut gua ini atau sikap gua ini nyinggung ataupun ngelukain hati kalian itu.
kadang gua mikir, gua yg salah atau kalian yg terlalu perasa?? okelah gua jg termasuk org yg perasa dan agak tersinggungan.
tapi please ngerti, gua juga gak tau apa isi hati kalian, apa mau kalian karena gua bukan dukun, paranormal, ataupun malaikat tak bersayap.
jadi tolong dengan teramat sangat, ungkapin aja klo pun emg gua salah, dan ada perlakuan gua yg bisa dibilang gak baik.
dan untuk masalah dilingkup yg lebih tinggi lagi derajatnya eyaaaa
gua juga gatau harus gimana, kadang gua bingung harus ngeposisiin diri gua ini dimana??
gua gini salah, gua gitu salah, dan yg ngeselin itu diem juga tetep salah
astaga guysss
please ayolah, bukan masalah siapa temen kita, siapa geng kita, siapa aja yg ada disana, siapa aja yang punya hak dan kewajiban, syp yang buat nyaman??
karrna semuanya itu balik lagi ke diri sendiri, nyaman itu kita yg ciptain, mau bukan temen sekelas, mau bukan levelnya, mau bukan jajarannya, atau apalah tapi kalo kita niat buat nyaman pasti rasa nyaman itu muncul sendiri.
gak haruslah dibujuk terus, gak haruslah dibilangin terus, gak harus buat orang lain jadi gak nyaman juga karena diri kita yg gak nyaman.
cobalah buka hati buat saling nerima, buat saling ngerti, kalo gak kenal ya kenalan, kalo gak deket ya paling enggak basa_basi tah gitu biar asik, klo gk asik ya kali basi beneran.
kita hidup itu harus berani ngambil resiko, deket sama komunitas lain bukan berarti harus ninggalin komunitas sendiri.
ya okelah kadang lingkungan emang buat kita lupa dari mana asal kita, tapi balik lagi kepribadi masing2, dia maunya gimana dan apa.
enak kali hidup jadi orang netral yang bisa deket sama siapa aja temenan sama siapa aja, tapi terkadang orang yg netral itu malah dibilang muka dua.
sekarang ini gua berasa hidup dijaman apa2 serba salah.
ini itu salah, jaga perasaan orang itu emg perlu, tp gimana klo kita udah usah buat jaga perasaan orang sedangkan orang malah gk peduli sama perasaan kita.
kesel gak sih, ya kesel lah jelas hoiiiii

semua orang itu punya hidup dan permasalahannya masing2, kadang gak perlu sampe orang tau.
tapi terkadang org gak ngerti, ada aja yg jd bahan pembicaraan buat ngejatohin satu sama lain.
please baca, gua ngomong gini bukan berarti gua udah sempurna, baik dan apalah.
sorry, gua gak sebaik itu, kadang juga khilaf masih suka ngomongin orang, tapi gua gak mau jadi orang yg terus2n gak baik gitu.
gua gak mau disakitin jadi gak mau nyakitin orang permirsah.
bukannya mau sok dewasa, tapi gua bilang gini karena lg mau belajar dewasa.
apalah dewasa itu sebenernya gua juga gak ngerti.
tapi terkadang orang itu mau kita niatnya baik tetep aja dibilang sok baik, karena pada dasarnya kalo orang udah gak suka itu ya tetep aja gak suka, jadi apa aja yg udh dilakuin tetep aja salah dimata dia, mau ada sejuta kebaikan pasti yg diliat satu kesalahannya, gitu aja terus sampe laut tumpah, ya gak!!!

jadi buat kita, buat gua, buat lo, buat kalian.
ayolah saling intropeksi diri, jangan saling nyalahin terus menerus, egonya dikurangin deh dikit2. gua tau emg susah karena gua juga lagi ngalamin susahnya ngurangin ego, tapi ayolah dicoba, klo ada niat klo beneran mau pasti bisa kok, katanya sih gitu.
ayo saling bantu buat nyebarin virus saling mengerti, saling memaafkan, dan berburu dalam kebaikan haha
terkadang kita hidup perlu sedikit tebal muka dan tebal telinga.
itu gak malu2in kok selagi diliat dari sisi yang positif.
yang bikin malu itu malah kalo kita gak mau nyoba nya.
soooooo....
ayo semua mari kita sadar bersama
good luck!
..


the end~

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketidaksengajaan Yang Diatur Tuhan

Aku tak tau ingin memulai ini dari mana. Banyak yang kurasakan, ingin kusampaikan, hingga jadi membingungkan untuk ku aksarakan. Sayang, sebelum bertemu denganmu aku sudah menjadi seorang pemimpi, sama halnya denganmu berkhayal terasa menyenangkan bagiku. Hanya saja mungkin haluan khayalan kita yang berbeda, kamu yang terlalu fantasy sedangkan aku terlalu fiksi. Aku punya banyak mimpi yang kata orang hanya bisa jadi imajinasi, tapi bagiku semua mimpi itu harus lebih nyata dari sekedar imajinasi. Bahagia, ia memang banyak dari sebabnya adalah ketika aku sedang bermimpi, berkhayal, berandai-andai tentang segala sesuatunya yang terlihat indah serta membahagiakan. Taukah kamu sayang, akhir-akhir ini aku banyak melibatkanmu dalam mimpi itu. Mungkin jika kuceritakan akan terdengar terlalu berlebihan, tapi sungguh bahwa segalanya amat menyenangkan kurasakan. Pernah kubilang bukan, bahwa aku lelah untuk memulai lagi, ku ingatkan sedikit, percakapan itu kita lakukan di pinggiran...

Kala Sore

Kala sore, Jalan itu terasa lengang Walaupun satu dua masih berlalu lalang Dua pasang kaki berdiri di pinggir trotoar Kala sore, Langit mulai terlihat kekuningan Desis daun memecah keheningan Dua bibir masih saling terbungkam Kala sore, Daun gugur diterpa angin Kicau burung meramaikan sepi Dua pasang mata menatap lirih Kala sore, Matahari mulai menghilang Seperti petang akan segera datang Dua pasang insan saling meninggalkan

Hapuslah Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu

Aku jadi ingin melakukan hal yang sama setelah membaca tulisan milik Hamsad Rangkuti yang berjudul "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu," aku begitu terlarut dengan tulisan itu. Dengan perasaan resah kuraba bibirku dengan jemari, seakan masih terasa kecupan terakhir bibirnya dibibirku. Terasa pula tangannya yang mengelus lembut rambutku ketika bibirnya masih melekat mesra dibibirku. Memang benar semua kenangan antara aku dengannya sudah kuhapus walau kadang beberapa dari memorinya muncul kembali sebagai virus yang merusak jaringan di sistem hatiku. Namun masih ada yang tertinggal dengan baik ditempatnya, bekas bibirnya yang belum terhapus masih melekat dibibirku. "Maukah kau menghapus bekas bibirnya dibibirku dengan bibirmu," seperti yang dituangkan oleh Hamsad Rangkuti dalam tulisannya, aku memperkenankanmu melakukannya untukku. Tak apa lakukanlah, kecup saja bibirku dengan bibirmu, lumatlah agar bekas bibirnya benar-benar hilang dari...

Elektron

Berputar elektron, seperti muatan listrik bergerak lainnya, membuat medan magnet di sekitar mereka. Akulah medan magnet itu. Bahwa medan magnet memengaruhi cara elektron mengatur diri dalam atom dan bagaimana mereka bereaksi satu ssama lain. Seperti aku memengaruhimu, perlahan masuk dalam hidupmu, perlahan mencampuri segala urusmu, hingga yang kau ingat hanya aku, bukan dirinya sebagai milikmu.

Sepertinya Penulis Jatuh Cinta

Selamat malam hujan, aku sedang  mendengarkan suara rintikmu dari balik selimutku. Hujan, rasanya sudah lama sekali aku sibuk dengan rutinitas yang menyita waktu hingga aku tak sempat menyapamu dikala kau berlalu beberapa saat kemarin, bahkan aku mengabaikan sedikit banyak imajinasi yang biasanya menjadi alat menyampaikan perasaanku. Aku lupa cara berkata-kata dan mengatur diksi yang baik pada tulisanku, terlihat berantakan serta tak beraturan pada setiap kata yang kutuliskan. Bagaimana aku menyampaikan bahagiaku ini hujan, aku takut perkataanku salah dan tak terdengar indah. Harusnya jika aku bahagia, para pembacaku juga turut bahagia, aku takut malah menuliskan hal yang begitu melankolis diatas bahagiaku. Ah makin lama makin penuh gurauan saja, aku pun tak mengerti dengan pasti harus mengawali cerita ini dari mana. Hujan, aku bahagia. Bahagiaku karena kutemui sosok yang merasa bahagia karena hadirku. Hujan ada lagi, ternyata masih ada sosok yang merasa bahagia jika bersamaku...