Saat kamu ditemukan oleh orang lain aku merasa dibuang oleh mu.
Apa salahku jika aku berhenti. Aku hanya muak dengan keras kepalamu itu Tuan.
Aku lelah menunggu kamu bahkan yang tak membutuhkanku. Aku lelah mengharapkanmu yang bahkan tak menginginkanku.
Aku tak ingin menyia-nyiakan rinduku kepadamu. Apa lagi membuang waktuku hanya untuk orang yang sedetikpun tak memikirkanku.
Perjuanganku hanyalah semu untukmu, yang kuberi tak pernah kau butuhkan.
Cacian, makian, atau sumpah serapah terlontar darimu, apakah dalam hubungan hal itu patut kau lakukan.
Aku wanita yang punya hati, bukan binatang hina yang hanya kau jadikan pelampiasan amarahmu.
Aku baru tau bahwa mencintai orang sebesar ini malah menimbulkan luka. Bukan bahagia seperti yang pernah kita andai-andaikan.
Baiklah aku akan mengikis rasa ini demi perlahan, menghapus cinta yang tak kau peduli seberapa besarnya, mengabaikan pengorbanan yang pernah dilakukan, menghilangkan mimpi untuk hidup bersama.
Tuan, aku mencintaimu. Namun aku tak ingin hidup bersama pria yang bahkan tak membutuhkanku.
Aku tidak ingin menjadi wanita yang tidak berguna. Aku bukan wanita yang hanya ingin kau bahagiakan saja. Mana mungkin aku bahagia disaat pria yang kucintai sedang kesulitan. Aku tau aku tak kuasa untuk menghentikan persoalanmu itu, aku hanya butuh kita berjalan pada suatu titik yang sama menuju tanjakan atau turunan yang berliku.
Jadi salamu tuan, aku menyalahkanmu atas perpisahan ini.
Aku hanya kecewa karena ternyata pandanganmu terhadapku serendah itu. Ternyata aku sehina itu dimatamu.
Aku pun kecewa ternyata kamu tidak melandasi semuanya dengan kepercayaan. Tidak sepercaya aku terhadapmu. Mana mungkin aku dapat hidup bersama pria yang bahkan tak mempercayaiku. Apa kau takut aku menikammu jika terlalu percaya.
Oh Tuan, aku hanya ingin merasa dibutuhkan, merasa diandalkan.
Sudahlah lupakan, kamu bahkan tak dapat mengerti penjelasanku yang panjang kali lebar ini. Percuma karena kamu terlalu keras kepala untuk mencerna segalanya.
Aku menyerah, selamat kehilangan cinta terbesar dari wanita selain keluargamu Tuan.
Apa salahku jika aku berhenti. Aku hanya muak dengan keras kepalamu itu Tuan.
Aku lelah menunggu kamu bahkan yang tak membutuhkanku. Aku lelah mengharapkanmu yang bahkan tak menginginkanku.
Aku tak ingin menyia-nyiakan rinduku kepadamu. Apa lagi membuang waktuku hanya untuk orang yang sedetikpun tak memikirkanku.
Perjuanganku hanyalah semu untukmu, yang kuberi tak pernah kau butuhkan.
Cacian, makian, atau sumpah serapah terlontar darimu, apakah dalam hubungan hal itu patut kau lakukan.
Aku wanita yang punya hati, bukan binatang hina yang hanya kau jadikan pelampiasan amarahmu.
Aku baru tau bahwa mencintai orang sebesar ini malah menimbulkan luka. Bukan bahagia seperti yang pernah kita andai-andaikan.
Baiklah aku akan mengikis rasa ini demi perlahan, menghapus cinta yang tak kau peduli seberapa besarnya, mengabaikan pengorbanan yang pernah dilakukan, menghilangkan mimpi untuk hidup bersama.
Tuan, aku mencintaimu. Namun aku tak ingin hidup bersama pria yang bahkan tak membutuhkanku.
Aku tidak ingin menjadi wanita yang tidak berguna. Aku bukan wanita yang hanya ingin kau bahagiakan saja. Mana mungkin aku bahagia disaat pria yang kucintai sedang kesulitan. Aku tau aku tak kuasa untuk menghentikan persoalanmu itu, aku hanya butuh kita berjalan pada suatu titik yang sama menuju tanjakan atau turunan yang berliku.
Jadi salamu tuan, aku menyalahkanmu atas perpisahan ini.
Aku hanya kecewa karena ternyata pandanganmu terhadapku serendah itu. Ternyata aku sehina itu dimatamu.
Aku pun kecewa ternyata kamu tidak melandasi semuanya dengan kepercayaan. Tidak sepercaya aku terhadapmu. Mana mungkin aku dapat hidup bersama pria yang bahkan tak mempercayaiku. Apa kau takut aku menikammu jika terlalu percaya.
Oh Tuan, aku hanya ingin merasa dibutuhkan, merasa diandalkan.
Sudahlah lupakan, kamu bahkan tak dapat mengerti penjelasanku yang panjang kali lebar ini. Percuma karena kamu terlalu keras kepala untuk mencerna segalanya.
Aku menyerah, selamat kehilangan cinta terbesar dari wanita selain keluargamu Tuan.
Komentar
Posting Komentar