duniaku terbalik dalam seketika seakan semuanya luluh lantah.
harusnya aku tau kecewa ini akan datang, tapi aku tidak pernah tau kalau luka ini akan begitu menyayat.
harusnya aku tau untuk tidak berharap apapapun pada siapapun, termasuk kamu.
harusnya aku pun tau jika aku tidak begitu berharga dimatamu, jika aku tidak amat di inginkan olehmu.
bolehkah aku menyesal telah mencintaimu??
aku sedang berusaha mengganti kecewaku dengan pecahan tangis, namun nyatanya sayatan yang kau ukir makin terasa perih seolah cairan asin ini tepat menumpahi luka itu.
bolehkah aku menyesal mempercayaimu, aku bahkan tak membatasi kesabaranku untukmu, tapi tak kusangka kamu sepicik itu.
harusnya aku tak termakan oleh harapan yang kau tebarkan itu, namun kini aku terlanjur kenyang, lalu akan kuapakan sisa janji yang kuyakin akan menyayat lagi.
harusnya aku tau janjimu hanyalah janji saja yang tak akan kau tepati, ucapanmu hanyalah bualan yang pasti, dan kamu bujan orang yang pantas dipercayai.
kupikir benar aku ini terlalu baik, hingga mengizinkanmu menyakitiku sedalam ini, hingga aku sampai tak berani melihat rupa hatiku.
aku masih terisak tanpa sebab yang jelas, entah mengapa kata maafmu terdengar begitu memuakkan bagiku.
aku benci harus membencimu disaat aku terlalu mencintaimu, mengapa semuanya hanya tak adil bagiku.
malam ini terlalu pekat bagiku untuk menahan tangis yang memaksa meluap, sepertinya dunia memang sedang ingin mendramatisir keadaan -kupikir begitu.
aku yang terlalu bodoh atau kamu yang terlalu keji, apa kau ingin aku begitu memohon agar tak kau lukai, apa aku sehina ini bagimu.
kupikir kamu tak pernah keberatan dengan keberadaanku, tapi nyatanya aku tetap saja hanya onggokan sampah bagimu.
apa aku bagimu -aku tak pernah tau.
entahlah, hanya saja aku benar-benar terluka kali ini.
bukan berarti kemarin aku baik-baik saja, hanya aku tak ingin terlihat begitu menyedihkan.
apa hanya aku yang menganggap kamu dan aku adalah kita.
aku tak tau lagi harus lari kemana, aku tak tau lagi harus jadi wanita yang sekuat apa, aku tak tau lagi bagaimana agar aku terlihat dimatamu.
aku ingin menghilang saja, darimu dan dari dunia, bersembunyi dibawah tanah dan ditaburi bunga lalu disirami air mata.
harusnya aku tau kecewa ini akan datang, tapi aku tidak pernah tau kalau luka ini akan begitu menyayat.
harusnya aku tau untuk tidak berharap apapapun pada siapapun, termasuk kamu.
harusnya aku pun tau jika aku tidak begitu berharga dimatamu, jika aku tidak amat di inginkan olehmu.
bolehkah aku menyesal telah mencintaimu??
aku sedang berusaha mengganti kecewaku dengan pecahan tangis, namun nyatanya sayatan yang kau ukir makin terasa perih seolah cairan asin ini tepat menumpahi luka itu.
bolehkah aku menyesal mempercayaimu, aku bahkan tak membatasi kesabaranku untukmu, tapi tak kusangka kamu sepicik itu.
harusnya aku tak termakan oleh harapan yang kau tebarkan itu, namun kini aku terlanjur kenyang, lalu akan kuapakan sisa janji yang kuyakin akan menyayat lagi.
harusnya aku tau janjimu hanyalah janji saja yang tak akan kau tepati, ucapanmu hanyalah bualan yang pasti, dan kamu bujan orang yang pantas dipercayai.
kupikir benar aku ini terlalu baik, hingga mengizinkanmu menyakitiku sedalam ini, hingga aku sampai tak berani melihat rupa hatiku.
aku masih terisak tanpa sebab yang jelas, entah mengapa kata maafmu terdengar begitu memuakkan bagiku.
aku benci harus membencimu disaat aku terlalu mencintaimu, mengapa semuanya hanya tak adil bagiku.
malam ini terlalu pekat bagiku untuk menahan tangis yang memaksa meluap, sepertinya dunia memang sedang ingin mendramatisir keadaan -kupikir begitu.
aku yang terlalu bodoh atau kamu yang terlalu keji, apa kau ingin aku begitu memohon agar tak kau lukai, apa aku sehina ini bagimu.
kupikir kamu tak pernah keberatan dengan keberadaanku, tapi nyatanya aku tetap saja hanya onggokan sampah bagimu.
apa aku bagimu -aku tak pernah tau.
entahlah, hanya saja aku benar-benar terluka kali ini.
bukan berarti kemarin aku baik-baik saja, hanya aku tak ingin terlihat begitu menyedihkan.
apa hanya aku yang menganggap kamu dan aku adalah kita.
aku tak tau lagi harus lari kemana, aku tak tau lagi harus jadi wanita yang sekuat apa, aku tak tau lagi bagaimana agar aku terlihat dimatamu.
aku ingin menghilang saja, darimu dan dari dunia, bersembunyi dibawah tanah dan ditaburi bunga lalu disirami air mata.
aku tidak tau kalu mencintaimu semenyakitkan ini
Komentar
Posting Komentar