Langsung ke konten utama

kamu tolol!

ini terlalu sulit untuk kulampaui, bukan bermaksud menyerah pada keadaan, hanya saja segalanya terlalu kacau balau -bagiku.
tak perlu aku jelaskan seperti apa rasanya karena kamu tak akan pernah bisa mengerti!
bisa dibayangkan saja rasanya jika kamu diselimuti oleh asap, sesak bukan??
seperti itu kira-kira rasa hatiku.
air mataku saja sudah kering, hingga rasanya semua ini memang tak patut untut ditangisi.
ini bukan soal kamu, bajingan menjijikan!
ini soal hidupku, hanya saja sialnya kamu  memperburuk segalanya dengan hadir sebagai orang yang tak tau diri.
dan kurasa km memang sengaja dihadirkan oleh tuhan untuk lebih mengujiku.
tak perlu repot-repot menyakitiku, karena hal seperti itu sudah kuanggap biasa, karena bukan hanya sekali ini aku bertemu pecundang sepertimu.
kalau bajingan ya tetap saja bajingan, kalau pengecut ya tetap saja pengecut, entah aku harus menyebutmu apa, yang jelas aku menyesali segalanya tentangmu.
pagi ini terlalu indah untuk dinodai segala hal tentangmu, hanya saja aku begitu muak melihatmu yang tak tau diri itu dengan mudahnya bertindak bodoh seperti itu.
yang kau lakukan hanya menyembunyikan kesalahanmu yang terlihat begitu jelas hingga kamu benar-benar terlihat tolol!
kalau boleh aku sarankan, jangan membuat dirimu terlihat lebih buruk dari ini,  apalagi ditambahi dengan ucapanmu yang kau bumbui janji kosong itu, kau itu pria mas! bisa kau bayangkan saja kalau hal yang kau lakukan padaku ini menimpa orang terdekatmu.
kuberitahu rasanya! rasanya marah tapi tak bisa berbuat apa-apa, rasanya kecewa karena merasa diri ini terlalu bodoh, dan rasanya ingin membunuhmu namun aku tak ingin jadi manusia keji seperti dirimu.
sukakah kamu dihujani segala macam sumpah serapah??
bahagiakah kamu mas??
dan jika menyakitiku adalah kepuasan tersendiri bagimu, selamat atas segalanya karena kamu berhasil, dan terimakasih karena kau sudah menjadikanku sebagai penyumbang terbesar agar kamu dapat mencapai hal itu.
dan kurasa cukup sampai disini, jangan datang lagi meski kau ingin, jangan datang meski aku yang rindu, jangan muncul dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, dan jangan jadi pecundang -lagi.



Termakasih untuk sesak yang tiada habisnya
kamu terbaik dalam hal mematahkan -hatiku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketidaksengajaan Yang Diatur Tuhan

Aku tak tau ingin memulai ini dari mana. Banyak yang kurasakan, ingin kusampaikan, hingga jadi membingungkan untuk ku aksarakan. Sayang, sebelum bertemu denganmu aku sudah menjadi seorang pemimpi, sama halnya denganmu berkhayal terasa menyenangkan bagiku. Hanya saja mungkin haluan khayalan kita yang berbeda, kamu yang terlalu fantasy sedangkan aku terlalu fiksi. Aku punya banyak mimpi yang kata orang hanya bisa jadi imajinasi, tapi bagiku semua mimpi itu harus lebih nyata dari sekedar imajinasi. Bahagia, ia memang banyak dari sebabnya adalah ketika aku sedang bermimpi, berkhayal, berandai-andai tentang segala sesuatunya yang terlihat indah serta membahagiakan. Taukah kamu sayang, akhir-akhir ini aku banyak melibatkanmu dalam mimpi itu. Mungkin jika kuceritakan akan terdengar terlalu berlebihan, tapi sungguh bahwa segalanya amat menyenangkan kurasakan. Pernah kubilang bukan, bahwa aku lelah untuk memulai lagi, ku ingatkan sedikit, percakapan itu kita lakukan di pinggiran...

Kala Sore

Kala sore, Jalan itu terasa lengang Walaupun satu dua masih berlalu lalang Dua pasang kaki berdiri di pinggir trotoar Kala sore, Langit mulai terlihat kekuningan Desis daun memecah keheningan Dua bibir masih saling terbungkam Kala sore, Daun gugur diterpa angin Kicau burung meramaikan sepi Dua pasang mata menatap lirih Kala sore, Matahari mulai menghilang Seperti petang akan segera datang Dua pasang insan saling meninggalkan

Hapuslah Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu

Aku jadi ingin melakukan hal yang sama setelah membaca tulisan milik Hamsad Rangkuti yang berjudul "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu," aku begitu terlarut dengan tulisan itu. Dengan perasaan resah kuraba bibirku dengan jemari, seakan masih terasa kecupan terakhir bibirnya dibibirku. Terasa pula tangannya yang mengelus lembut rambutku ketika bibirnya masih melekat mesra dibibirku. Memang benar semua kenangan antara aku dengannya sudah kuhapus walau kadang beberapa dari memorinya muncul kembali sebagai virus yang merusak jaringan di sistem hatiku. Namun masih ada yang tertinggal dengan baik ditempatnya, bekas bibirnya yang belum terhapus masih melekat dibibirku. "Maukah kau menghapus bekas bibirnya dibibirku dengan bibirmu," seperti yang dituangkan oleh Hamsad Rangkuti dalam tulisannya, aku memperkenankanmu melakukannya untukku. Tak apa lakukanlah, kecup saja bibirku dengan bibirmu, lumatlah agar bekas bibirnya benar-benar hilang dari...

Elektron

Berputar elektron, seperti muatan listrik bergerak lainnya, membuat medan magnet di sekitar mereka. Akulah medan magnet itu. Bahwa medan magnet memengaruhi cara elektron mengatur diri dalam atom dan bagaimana mereka bereaksi satu ssama lain. Seperti aku memengaruhimu, perlahan masuk dalam hidupmu, perlahan mencampuri segala urusmu, hingga yang kau ingat hanya aku, bukan dirinya sebagai milikmu.

Sepertinya Penulis Jatuh Cinta

Selamat malam hujan, aku sedang  mendengarkan suara rintikmu dari balik selimutku. Hujan, rasanya sudah lama sekali aku sibuk dengan rutinitas yang menyita waktu hingga aku tak sempat menyapamu dikala kau berlalu beberapa saat kemarin, bahkan aku mengabaikan sedikit banyak imajinasi yang biasanya menjadi alat menyampaikan perasaanku. Aku lupa cara berkata-kata dan mengatur diksi yang baik pada tulisanku, terlihat berantakan serta tak beraturan pada setiap kata yang kutuliskan. Bagaimana aku menyampaikan bahagiaku ini hujan, aku takut perkataanku salah dan tak terdengar indah. Harusnya jika aku bahagia, para pembacaku juga turut bahagia, aku takut malah menuliskan hal yang begitu melankolis diatas bahagiaku. Ah makin lama makin penuh gurauan saja, aku pun tak mengerti dengan pasti harus mengawali cerita ini dari mana. Hujan, aku bahagia. Bahagiaku karena kutemui sosok yang merasa bahagia karena hadirku. Hujan ada lagi, ternyata masih ada sosok yang merasa bahagia jika bersamaku...