Langsung ke konten utama

"ketidakmungkinan"

aku yang akan ikuti aturan mainmu "kita bahagia dalam rahasia".
lagi pula dari awal segalanya sudah terserah kamu, aku tak pernah berdaya oleh hal itu.
dan lagi seperti ini, aku yang kalah dan kamu yang menang, aku terlanjur jatuhkan perasaanku pada permainan ini, sedangkan kamu tidak, hingga aku kalah mutlak bahkan sebelum memberikan perlawanan.
sial sekali kurasa, aku terjebak diantara percakapan kita yang makin hari makin intens dimalam yang terlalu larut, ditengah obrolan yang entah kemana arahnya, ternyata nyaman adalah ujungnya.
aku tak tau bagaimana perasaanmu, aku tak pernah mau ambil pusing karena firasatku buruk akan hal itu, intinya biar saja kunikmati ini secara bahagia.
aku tau ini salah, aku tau ini tidak akan berujung indah, hanya saja hatiku ingin kamu lebih dari ini meski aku tau pasti segalanya adalah suatu ketidakmungkinan yang nyata.
aku bukan wanita jahat, aku tau benar bagaimana perasaan kekasihmu, hanya saja apa dayaku yang juga butuh kamu.
aku tak tau ini salah siapa, karena aku juga tak ingin disalahkan.
aku tak berani egois untuk hal ini, aku hanya membiarkan segalanya terjadi begitu saja berjalan dengan sendirinya, membiarkan perasaan ini semakin menjalar.
aku tau kamu pun sama tak berdayanya denganku,  kita terjebak dititik yang sama, dimana segalanya terlalu indah untuk menjadi nyata padahal jelas sekali segalanya tidak mungkin kita dapati.
untuk beberapa waktu kumohon tetap disini, aku akan memposisikan diri pada tempat yang seharusnya.
aku hanya merasa akan ada yang hilang jika ini diakhiri padahal kita tidak pernah memulainya, sudah kubilang ini terjadi begitu saja dan segalanya tak bisa dijelaskan.
biar aku saja yang mengerti, ini terlalu rumit, kamu tidak perlu pusing untuk memikirkanku disaat yang bersamaan dengan kekasihmu, aku cukup tau diri dan aku juga tau, aku ini siapa.
biarkan saja aku yang terjebak, kamu tak perlu khawatirkan apapun, aku bisa menangis ditulisanku tidak usah dipundakmu.
dan kamu jangan terganggu, ini baru satu cerita dari banyak yang akan kutuliskan tentangmu, tentang kita, dan setiap kenangannya.
hingga kelak aku bisa mengingatnya, jika rindu membatasi kita ditengah ketidakmungkinan yang nyata.

 aku membutuhkanmu ditengah ketidakberdayaan ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketidaksengajaan Yang Diatur Tuhan

Aku tak tau ingin memulai ini dari mana. Banyak yang kurasakan, ingin kusampaikan, hingga jadi membingungkan untuk ku aksarakan. Sayang, sebelum bertemu denganmu aku sudah menjadi seorang pemimpi, sama halnya denganmu berkhayal terasa menyenangkan bagiku. Hanya saja mungkin haluan khayalan kita yang berbeda, kamu yang terlalu fantasy sedangkan aku terlalu fiksi. Aku punya banyak mimpi yang kata orang hanya bisa jadi imajinasi, tapi bagiku semua mimpi itu harus lebih nyata dari sekedar imajinasi. Bahagia, ia memang banyak dari sebabnya adalah ketika aku sedang bermimpi, berkhayal, berandai-andai tentang segala sesuatunya yang terlihat indah serta membahagiakan. Taukah kamu sayang, akhir-akhir ini aku banyak melibatkanmu dalam mimpi itu. Mungkin jika kuceritakan akan terdengar terlalu berlebihan, tapi sungguh bahwa segalanya amat menyenangkan kurasakan. Pernah kubilang bukan, bahwa aku lelah untuk memulai lagi, ku ingatkan sedikit, percakapan itu kita lakukan di pinggiran...

Kala Sore

Kala sore, Jalan itu terasa lengang Walaupun satu dua masih berlalu lalang Dua pasang kaki berdiri di pinggir trotoar Kala sore, Langit mulai terlihat kekuningan Desis daun memecah keheningan Dua bibir masih saling terbungkam Kala sore, Daun gugur diterpa angin Kicau burung meramaikan sepi Dua pasang mata menatap lirih Kala sore, Matahari mulai menghilang Seperti petang akan segera datang Dua pasang insan saling meninggalkan

Hapuslah Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu

Aku jadi ingin melakukan hal yang sama setelah membaca tulisan milik Hamsad Rangkuti yang berjudul "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu," aku begitu terlarut dengan tulisan itu. Dengan perasaan resah kuraba bibirku dengan jemari, seakan masih terasa kecupan terakhir bibirnya dibibirku. Terasa pula tangannya yang mengelus lembut rambutku ketika bibirnya masih melekat mesra dibibirku. Memang benar semua kenangan antara aku dengannya sudah kuhapus walau kadang beberapa dari memorinya muncul kembali sebagai virus yang merusak jaringan di sistem hatiku. Namun masih ada yang tertinggal dengan baik ditempatnya, bekas bibirnya yang belum terhapus masih melekat dibibirku. "Maukah kau menghapus bekas bibirnya dibibirku dengan bibirmu," seperti yang dituangkan oleh Hamsad Rangkuti dalam tulisannya, aku memperkenankanmu melakukannya untukku. Tak apa lakukanlah, kecup saja bibirku dengan bibirmu, lumatlah agar bekas bibirnya benar-benar hilang dari...

Elektron

Berputar elektron, seperti muatan listrik bergerak lainnya, membuat medan magnet di sekitar mereka. Akulah medan magnet itu. Bahwa medan magnet memengaruhi cara elektron mengatur diri dalam atom dan bagaimana mereka bereaksi satu ssama lain. Seperti aku memengaruhimu, perlahan masuk dalam hidupmu, perlahan mencampuri segala urusmu, hingga yang kau ingat hanya aku, bukan dirinya sebagai milikmu.

Sepertinya Penulis Jatuh Cinta

Selamat malam hujan, aku sedang  mendengarkan suara rintikmu dari balik selimutku. Hujan, rasanya sudah lama sekali aku sibuk dengan rutinitas yang menyita waktu hingga aku tak sempat menyapamu dikala kau berlalu beberapa saat kemarin, bahkan aku mengabaikan sedikit banyak imajinasi yang biasanya menjadi alat menyampaikan perasaanku. Aku lupa cara berkata-kata dan mengatur diksi yang baik pada tulisanku, terlihat berantakan serta tak beraturan pada setiap kata yang kutuliskan. Bagaimana aku menyampaikan bahagiaku ini hujan, aku takut perkataanku salah dan tak terdengar indah. Harusnya jika aku bahagia, para pembacaku juga turut bahagia, aku takut malah menuliskan hal yang begitu melankolis diatas bahagiaku. Ah makin lama makin penuh gurauan saja, aku pun tak mengerti dengan pasti harus mengawali cerita ini dari mana. Hujan, aku bahagia. Bahagiaku karena kutemui sosok yang merasa bahagia karena hadirku. Hujan ada lagi, ternyata masih ada sosok yang merasa bahagia jika bersamaku...