Malam-malam mulai terasa sunyi, kembali aku terjebak oleh manusia yang tak tahu diri.
Tuhan, aku ingin menghilang, atau musnahkan saja dia.
Aku tak ingin lagi berada di dunia yang sama dengan nya.
Sadar kami berbagi oksigen meski ditempat yang berjarak pun rasanya sangat menyebalkan.
Memikirkan nya terlalu menyesakkan.
Lagi, bodohnya aku lagi, lagi yang kusesali.
Ingin menyumpahi memaki meneriaki hingga rasanya lupa diri.
Ini terlalu menyakitkan, terlalu menyebalkan untuk dilalui -lagi.
Bawa dia pergi Tuhan, ditempat yang tak bisa kulihat lagi, ditempat yang tak dapat kujangkau lagi, lebih dari apapun aku tak ingin, benar-benar tak ingin lagi berada di dunia yang sama dengan nya.
Mengapa harus hidup, jika hanya untuk melukai.
Mengapa harus ada jika hanya untuk menanam luka.
Tiadakan saja dia, hapuskan segalanya, hilangkan segala ingatan yang berhubungan dengannya.
Sungguh rasanya ingin berkata kasar, setelahnya menenggelamkannya ditengah samudera.
Biarkan dia membawa semua luka ini pergi, sendiri, tanpa meninggalkan sedikitpun kenangan yang tak berarti.
Maka Tuhan, lenyapkanlah.
Entah aku atau dia, agak tak ada yang tersisa diantaranya sebuah penyesalan.
Tuhan, aku ingin menghilang, atau musnahkan saja dia.
Aku tak ingin lagi berada di dunia yang sama dengan nya.
Sadar kami berbagi oksigen meski ditempat yang berjarak pun rasanya sangat menyebalkan.
Memikirkan nya terlalu menyesakkan.
Lagi, bodohnya aku lagi, lagi yang kusesali.
Ingin menyumpahi memaki meneriaki hingga rasanya lupa diri.
Ini terlalu menyakitkan, terlalu menyebalkan untuk dilalui -lagi.
Bawa dia pergi Tuhan, ditempat yang tak bisa kulihat lagi, ditempat yang tak dapat kujangkau lagi, lebih dari apapun aku tak ingin, benar-benar tak ingin lagi berada di dunia yang sama dengan nya.
Mengapa harus hidup, jika hanya untuk melukai.
Mengapa harus ada jika hanya untuk menanam luka.
Tiadakan saja dia, hapuskan segalanya, hilangkan segala ingatan yang berhubungan dengannya.
Sungguh rasanya ingin berkata kasar, setelahnya menenggelamkannya ditengah samudera.
Biarkan dia membawa semua luka ini pergi, sendiri, tanpa meninggalkan sedikitpun kenangan yang tak berarti.
Maka Tuhan, lenyapkanlah.
Entah aku atau dia, agak tak ada yang tersisa diantaranya sebuah penyesalan.
Komentar
Posting Komentar