Teruntuk tuan pengantar surat.
Tuan, antarkan surat ini pada mereka, siapa saja diantara keduanya.
Jangan sampai surat berperangko itu kau abaikan karena kau lebih mendahulukam paket kilat khusus.
Tuan, kuberitahu sedikit tentang isi surat itu.
Disana aku menuliskan sisi lain diriku, atau mungkin itu diriku yang sesungguhnya yang tak pernah mereka pahami.
Tuan, aku hanya ingin dipahami.
Aku ragu, apakah aku benar-benar hidup saat ini.
Rasanya seperti ada dan tiada.
Mengertikah Tuan? Aku ada tapi ditiadakan.
Aku ragu, apakah aku benar-benar hidup saat ini.
Rasanya seperti ada dan tiada.
Mengertikah Tuan? Aku ada tapi ditiadakan.
Sepi, dalam hiruk pikuk yang ramai aku tak tau aku siapa.
Aku tak yakin benar apakah aku sudah menjalani hidup ini dengan benar.
Aku tak yakin benar apakah aku sudah menjalani hidup ini dengan benar.
Akhir-akhir ini, banyak hal yang ku sesali dalam hidup.
Dan aku ingin menyalahkan mereka atas segala pilihan penuh sesal itu.
Tapi aku kebingungan Tuan.
Aku tidak memaki, tidak juga berubah menjadi pemarah dalam sekejap.
Aku tidak memaki, tidak juga berubah menjadi pemarah dalam sekejap.
Dalam penuh kesadaran aku menulis itu.
Pak, Buk?
Aku ini siapa??
Aku sedang kesulitan, segalanya tak berjalan dengan baik akhir-akhir ini.
Aku merasa tidak sepantasnya aku menghabiskan waktu yang Tuhan karuniakan ini dengan penuh elah-eluh.
Aku ini siapa??
Aku sedang kesulitan, segalanya tak berjalan dengan baik akhir-akhir ini.
Aku merasa tidak sepantasnya aku menghabiskan waktu yang Tuhan karuniakan ini dengan penuh elah-eluh.
Tapi bagaimana bisa jika aku merasa segalanya tidak adil bagiku.
Aku ingin menyalahkan waktu, aku ingin menyalahkan keadaan, aku ingin menyalahkan takdir, bahkan pernah sesekali aku menyalahkan Tuhan.
Aku ingin menyalahkan waktu, aku ingin menyalahkan keadaan, aku ingin menyalahkan takdir, bahkan pernah sesekali aku menyalahkan Tuhan.
Aku marah pada diriku, mengapa aku jadi tak tau malu begini.
Bukan terimakasih atas kehidupan ini, aku malah merutukinya.
Bukan terimakasih atas kehidupan ini, aku malah merutukinya.
Pak, Buk.
Aku penasaran, aku hanya selalu penasaran tentang beberapa hal ini.
Aku penasaran, aku hanya selalu penasaran tentang beberapa hal ini.
Aku penasaran apa yang kalian rasakan saat tau aku akan ada?
Aku penasaran bagaimana perasaan ibuk saat merasakan aku hidup dalam ruang sempit diperutmu ?
Aku ingin tau, apakah saat aku lahir kedunia dengan telanjang kalian pernah menangis haru untukku?
Aku penasaran apakah tangis pertamaku adalah suara indah yang kalian tunggu?
Aku penasaran apakah ibuk dan bapak pernah berebut untuk menggendongku?
Aku penasaran apakah langkah pertamaku adalah hal luar biasa yang kalian syukuri?
Aku penasaran apakah suhu tubuhku yang meningkat karena demam pernah jadi kekhawatiran kalian?
Aku penasaran, apakah aku benar-benar diinginkan?
Aku penasaran apakah aku sebab kalian menjalani kehidupan yang sulit ini?
Aku penasaran apakah salahku atas segala hal yang terjadi?
Dan Pak Buk, maaf jika memang karenaku segalanya jadi sulit.
Tapi saat ini aku merasa lebih sulit, aku kelelahan, aku lelah melalui segalanya sendiri, dalam langkah yang penuh sandungan, terkadang aku hanya ingin ditenangkan, aku butuh kalian walau hanya sekedar pelukan.
Tapi saat ini aku merasa lebih sulit, aku kelelahan, aku lelah melalui segalanya sendiri, dalam langkah yang penuh sandungan, terkadang aku hanya ingin ditenangkan, aku butuh kalian walau hanya sekedar pelukan.
Pak Buk, andai aku bisa meminta.
Aku tau aku tak pernah bisa memilih untuk lahir kedunia ini menjadi anak siapa atau dari keluarga mana, karena segalanya sudah Tuhan tentukan.
Aku tau aku tak pernah bisa memilih untuk lahir kedunia ini menjadi anak siapa atau dari keluarga mana, karena segalanya sudah Tuhan tentukan.
Aku tidak pernah menyesalinya. Hanya saja jika dapat kuputar balikkan waktu, andai aku mengerti lebih awal, aku berjanji pak buk.
Jika kalian tetap bersama, aku berjanji akan menjadi anak yang baik.
Aku berjanji aku takkan membuat kalian kelelahan karenaku.
Aku berjanji aku tidak akan meminta apapun, bahkan walau hanya 5buah permen digenggaman tangan.
Aku berjanji tanpa disuruh pun aku akan belajar, aku akan menjadi anak yang pintar, aku akan membantu ibuk dan bapak.
Aku berjanji tak masalah tinggal dimanapun, meski rumah kayu ditengah hutan dan tanpa lampu sedikitpun asal ada ibuk dan bapak.
Aku berjanji takkan menangis meski jatuh tersandung batu.
Aku berjanji takkan minta dibelikan kue ulang tahun atau sepeda untuk hadiah ulang tahunku.
Aku berjanji takkan malu meski ibuk dan bapak tak bisa berbahasa inggris, tak mengerti tentang tren atau hal yang sedang laris.
Aku berjanji takkan minta diajari tentang teori-teori dunia, atau tentang hal luar biasa lainnya.
Aku berjanji, aku takkan mengeluh meski tak ada yang mengajariku aljabar juga rumus pythagoras.
Aku berjanji aku takkan lari meski dimarahi tak henti-henti.
Aku berjanji apapun yang kalian mau akan dipenuhi dan kulakukan dengan sebaik-baiknya.
Aku berjanji pak buk.
Aku berjanji aku takkan membuat kalian kelelahan karenaku.
Aku berjanji aku tidak akan meminta apapun, bahkan walau hanya 5buah permen digenggaman tangan.
Aku berjanji tanpa disuruh pun aku akan belajar, aku akan menjadi anak yang pintar, aku akan membantu ibuk dan bapak.
Aku berjanji tak masalah tinggal dimanapun, meski rumah kayu ditengah hutan dan tanpa lampu sedikitpun asal ada ibuk dan bapak.
Aku berjanji takkan menangis meski jatuh tersandung batu.
Aku berjanji takkan minta dibelikan kue ulang tahun atau sepeda untuk hadiah ulang tahunku.
Aku berjanji takkan malu meski ibuk dan bapak tak bisa berbahasa inggris, tak mengerti tentang tren atau hal yang sedang laris.
Aku berjanji takkan minta diajari tentang teori-teori dunia, atau tentang hal luar biasa lainnya.
Aku berjanji, aku takkan mengeluh meski tak ada yang mengajariku aljabar juga rumus pythagoras.
Aku berjanji aku takkan lari meski dimarahi tak henti-henti.
Aku berjanji apapun yang kalian mau akan dipenuhi dan kulakukan dengan sebaik-baiknya.
Aku berjanji pak buk.
Teruntuk tuan pengantar surat, terimakasih telah menyampaikannya.
Komentar
Posting Komentar