Kini bukan padaku mata teduhmu menatap
Bukan juga padaku tangan hangatmu menggenggam
Bukan pula padaku erat pelukmu kau berikan
Sayang, antara banyak ruang yang kau lewati
Mengapa harus hatiku yang kau sakiti
Secercah harapan yang menggungah hati
Kini menusuk tajam bagai belati
Katamu aku segalanya dalam semesta yang kau hidupi
Namun lagi, semua hanyalah bak cerita fiksi
Dan kau malah makin pandai berdiksi
Dengan dalih membela diri sendiri
Dengan dalih membela diri sendiri
Sekarang aku tertawa saja
Gugup menangis pun tak akan
Menyaksikan lakonmu yang makin memuakkan
Sampai kau berpulang pada Tuhan
Komentar
Posting Komentar