Heyy Tuan, aku harap kau tidak akan pergi setelah beberapa waktu yang kita lalui bersama.
Belum cukup lama namun juga kurasa tidak cukup sebentar kebersamaan yang tlah kita lalui ini. Salah siapa ditengah kebersamaan yang kau ciptakan ini aku mulai terbiasa olehmu.
Hampir setahun sejak perkenalan kita namun baru beberapa bulan sejak kita menjalin hubungan ini, kau membuat duniaku berbeda selama itu.
Hey Tuan, aku fikir kita tidak akan sejauh ini. Bukankah pada awalnya kita hanya saling bercanda melalui pesan di blackberry mesengger.
Lalu kau memulai dengan percakapan diujung telepon yang sampai sekarang menjadi rutinitas kita pada waktu senggang.
Awas saja jika kau berani pergi dan meninggalkanku saat sedang cinta-cintanya seperti ini. Awas saja jika kau tega membuatku menangis semalam suntuk hanya untuk pergi tanpa lambaian tangan.
Entah aku bodoh atau apa, kau tahu tuan aku sudah terpedaya olehmu, dimabukkan dengan cintamu. Bahkan tiap malam ditidurku wajahmu yang tampan selalu menghiasi.
Kau membuatku tak bisa melihat yang lain, aku bahkan heran mengapa aku sebegitu terpedayanya saat ini.
Aku suka semua hal tentangmu, aku suka segala kebiasaan-kebiasaan anehmu, bahkan aku suka dengan lelucon yang kau buat walau terkadang sama sekali tidak lucu, aku suka saat kau membujukku saat aku merajuk layaknya bocah, aku suka dengan kejutan-kejutan kecil yang sering kali kau lakukan untukku.
Ingat tuan !! Jangan berani-beraninya pergi dariku, aku akan mendekap erat tubuhmu walau tanpa bicara agar kau selalu disisiku.
Aku tak bisa sehari saja tanpa hadirmu, aku sudah terbiasa dengan hadirmu, walau hanya sebuah pesan singkat dan sapaan hangat di ujung telepon, aku sudah terbiasa dengan aroma tubuhmu saat kau memelukku erat, aku sudah terlalu suka saat kau memandangiku dari kaca spion motormu dengan mesra, aku bahkan terbiasa dengan asap rokokmu yang sama sekali tak aku suka, aku pun tak ingin jika harus kehilangan sikap konyolmu yang terkadang membuatku jengkel.
Bukankah sudah kukatakan Tuan ?? Walau terkadang kau menyebalkan aku mencintaimu tanpa hitungan.
Maka jangan pernah pergi dariku walau hanya sedetik, apakah kau tahu jika tak ada kabarmu aku selalu menunggunya dengan resah, saat marah pun tetap kupandangi layar ponsel berharap ada panggilan masuk darimu walau sengaja berkali-kali aku biarkan.
Aku hanya tak ingin kau lelah bersamaku, karena aku mencintaimu. Salahmu telah membuat wanita keras kepala sepertiku jatuh cinta. Àku tidak akan pernah melepaskan apa yang ingin aku miliki, aku tidak akan pernah membagi apa yang aku miliki, oleh karenanya aku tak akan membiarkanmu terenggut dan melepaskan pelukanku.
Iya aku egois, biar saja kau rasakan keegoisanku untuk terus memilikimu tuan.
Ingatlah tuan, sekali kau melangkah pergi aku tak akan membiarkanmu. Kau tak akan bisa melakukannya pada wanita yang telah kau jebak dalam jeratanmu ini.
Terimakasih tuan telah melakukan kejahatan terbaik untuk mencuri hatiku, dan untuk hukumannya, àku akan memenjarakanmu dalam hatiku untuk selamanya {}.
Belum cukup lama namun juga kurasa tidak cukup sebentar kebersamaan yang tlah kita lalui ini. Salah siapa ditengah kebersamaan yang kau ciptakan ini aku mulai terbiasa olehmu.
Hampir setahun sejak perkenalan kita namun baru beberapa bulan sejak kita menjalin hubungan ini, kau membuat duniaku berbeda selama itu.
Hey Tuan, aku fikir kita tidak akan sejauh ini. Bukankah pada awalnya kita hanya saling bercanda melalui pesan di blackberry mesengger.
Lalu kau memulai dengan percakapan diujung telepon yang sampai sekarang menjadi rutinitas kita pada waktu senggang.
Awas saja jika kau berani pergi dan meninggalkanku saat sedang cinta-cintanya seperti ini. Awas saja jika kau tega membuatku menangis semalam suntuk hanya untuk pergi tanpa lambaian tangan.
Entah aku bodoh atau apa, kau tahu tuan aku sudah terpedaya olehmu, dimabukkan dengan cintamu. Bahkan tiap malam ditidurku wajahmu yang tampan selalu menghiasi.
Kau membuatku tak bisa melihat yang lain, aku bahkan heran mengapa aku sebegitu terpedayanya saat ini.
Aku suka semua hal tentangmu, aku suka segala kebiasaan-kebiasaan anehmu, bahkan aku suka dengan lelucon yang kau buat walau terkadang sama sekali tidak lucu, aku suka saat kau membujukku saat aku merajuk layaknya bocah, aku suka dengan kejutan-kejutan kecil yang sering kali kau lakukan untukku.
Ingat tuan !! Jangan berani-beraninya pergi dariku, aku akan mendekap erat tubuhmu walau tanpa bicara agar kau selalu disisiku.
Aku tak bisa sehari saja tanpa hadirmu, aku sudah terbiasa dengan hadirmu, walau hanya sebuah pesan singkat dan sapaan hangat di ujung telepon, aku sudah terbiasa dengan aroma tubuhmu saat kau memelukku erat, aku sudah terlalu suka saat kau memandangiku dari kaca spion motormu dengan mesra, aku bahkan terbiasa dengan asap rokokmu yang sama sekali tak aku suka, aku pun tak ingin jika harus kehilangan sikap konyolmu yang terkadang membuatku jengkel.
Bukankah sudah kukatakan Tuan ?? Walau terkadang kau menyebalkan aku mencintaimu tanpa hitungan.
Maka jangan pernah pergi dariku walau hanya sedetik, apakah kau tahu jika tak ada kabarmu aku selalu menunggunya dengan resah, saat marah pun tetap kupandangi layar ponsel berharap ada panggilan masuk darimu walau sengaja berkali-kali aku biarkan.
Aku hanya tak ingin kau lelah bersamaku, karena aku mencintaimu. Salahmu telah membuat wanita keras kepala sepertiku jatuh cinta. Àku tidak akan pernah melepaskan apa yang ingin aku miliki, aku tidak akan pernah membagi apa yang aku miliki, oleh karenanya aku tak akan membiarkanmu terenggut dan melepaskan pelukanku.
Iya aku egois, biar saja kau rasakan keegoisanku untuk terus memilikimu tuan.
Ingatlah tuan, sekali kau melangkah pergi aku tak akan membiarkanmu. Kau tak akan bisa melakukannya pada wanita yang telah kau jebak dalam jeratanmu ini.
Terimakasih tuan telah melakukan kejahatan terbaik untuk mencuri hatiku, dan untuk hukumannya, àku akan memenjarakanmu dalam hatiku untuk selamanya {}.
pengalaman apa cuman fiksi? kalimatnya keren
BalasHapusTerimakasih. Semua ceritanya fiksi dear cumn inspirasinya dari sedikit pengalaman
BalasHapus