Bersama hujan, kau datang membawa awan gelap yang menenggelamkan matahari~
Aku lupa bahagia, iya sepertinya aku benar-benar lupa.
Beberapa waktu ini aku hilang imajinasi, bahkan aku mengabaikan hidupku hanya karena perasaanku. Aku terlalu sibuk untuk menghilangkan sakit yang bersarang dihati beberapa waktu lalu, tapi setidaknya aku sudah lebih baik.
Meracik kata, menghubungkan satu persatu kata menjadi untaian kalimat yang indah, hal itu adalah ramuan penyembuh lukaku. Membuat perasaan lebih ringan~
Kemarin, aku menangis dibawah hujan, sekali lagi agar tidak ada seorang pun yang tau. Aku sendiri tak tau jelas mengapa membasahi diri dengan sukarela dan bercengkrama dengan air yang mengalir dan meresap ketubuhku, rasanya menenangkan, dan meneduhkan.
Aku menatap langit, dan aku tak melihat matahari, ada awan gelap yang menyembunyikan cahayanya.
Aku sedang takut, setelah ditinggalkan saat sedang cinta-cintanya, aku merasa lelah, merasa segalanya sudah tak lagi berarti, hingga aku bertemu kamu, yang datang dengan membawa sejuta kehangatan.
Aku rasa terlalu cepat jika menganggap kamu adalah cinta, aku rasa juga tidak seperti itu.
"aku tidak cinta kamu tapi aku suka bersamamu".
Kamu terlalu hangat, kamu terlalu menyenangkan, dan kamu membuatku merasa dibutuhkan, kamu membuatku nyaman.
Hanya saja aku takut, aku takut terlalu nyaman, aku takut kenyamanan itu membuatku lupa siapa kita, aku takut pada kenyataan dengan ketidakmungkinan kita, aku takut terlalu terbawa dengan perasaanku.
Apalagi saat kamu menemaniku dibawah hujan sambil tertawa dengan renyah hingga kita terjebak hujan yang rasanya hangat bagiku.
Aku bahkan tak peduli ketika hujan makin deras kala itu, yang ku tau aku senang saat kau menepi dan tak membiarkanku jadi kuyup, dan aku senang kita berbincang sambil menatap hujan yang tak kunjung reda, yang jelas aku suka bersamamu~
Kini, apa kamu tau bahwa aku sedang membatasi hal itu, membuat pagar pada hatiku agar tak melebihi batasannya, menyadarkan diri pada kenyataan bahwa kita adalah ketidakmungkinan yang nyata!
Aku tau itu dan kutau kau pun tau~
Kamu sangat dekat, tapi aku tau kamu terlalu jauh untuk kurengkuh.
Aku dan kamu adalah partikel yang sama, hingga kita akan tolak menolak dan tidak akan seperti kutub utara dan selatan yang selalu tarik menarik.
Sekali lagi aku tau dan aku menyadari kalau kita adalah ketidakmungkinan yang nyata!
Aku lupa bahagia, iya sepertinya aku benar-benar lupa.
Beberapa waktu ini aku hilang imajinasi, bahkan aku mengabaikan hidupku hanya karena perasaanku. Aku terlalu sibuk untuk menghilangkan sakit yang bersarang dihati beberapa waktu lalu, tapi setidaknya aku sudah lebih baik.
Meracik kata, menghubungkan satu persatu kata menjadi untaian kalimat yang indah, hal itu adalah ramuan penyembuh lukaku. Membuat perasaan lebih ringan~
Kemarin, aku menangis dibawah hujan, sekali lagi agar tidak ada seorang pun yang tau. Aku sendiri tak tau jelas mengapa membasahi diri dengan sukarela dan bercengkrama dengan air yang mengalir dan meresap ketubuhku, rasanya menenangkan, dan meneduhkan.
Aku menatap langit, dan aku tak melihat matahari, ada awan gelap yang menyembunyikan cahayanya.
Aku sedang takut, setelah ditinggalkan saat sedang cinta-cintanya, aku merasa lelah, merasa segalanya sudah tak lagi berarti, hingga aku bertemu kamu, yang datang dengan membawa sejuta kehangatan.
Aku rasa terlalu cepat jika menganggap kamu adalah cinta, aku rasa juga tidak seperti itu.
"aku tidak cinta kamu tapi aku suka bersamamu".
Kamu terlalu hangat, kamu terlalu menyenangkan, dan kamu membuatku merasa dibutuhkan, kamu membuatku nyaman.
Hanya saja aku takut, aku takut terlalu nyaman, aku takut kenyamanan itu membuatku lupa siapa kita, aku takut pada kenyataan dengan ketidakmungkinan kita, aku takut terlalu terbawa dengan perasaanku.
Apalagi saat kamu menemaniku dibawah hujan sambil tertawa dengan renyah hingga kita terjebak hujan yang rasanya hangat bagiku.
Aku bahkan tak peduli ketika hujan makin deras kala itu, yang ku tau aku senang saat kau menepi dan tak membiarkanku jadi kuyup, dan aku senang kita berbincang sambil menatap hujan yang tak kunjung reda, yang jelas aku suka bersamamu~
Kini, apa kamu tau bahwa aku sedang membatasi hal itu, membuat pagar pada hatiku agar tak melebihi batasannya, menyadarkan diri pada kenyataan bahwa kita adalah ketidakmungkinan yang nyata!
Aku tau itu dan kutau kau pun tau~
Kamu sangat dekat, tapi aku tau kamu terlalu jauh untuk kurengkuh.
Aku dan kamu adalah partikel yang sama, hingga kita akan tolak menolak dan tidak akan seperti kutub utara dan selatan yang selalu tarik menarik.
Sekali lagi aku tau dan aku menyadari kalau kita adalah ketidakmungkinan yang nyata!
Untuk seseorang yang tak mungkin kurengkuh~
Apyuuuunnnn dah,galau dedek bang. Hahahahaha
BalasHapusmana ada galau, hahaha
Hapus